Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Sekjen PSSI, Azwan Karim, menjelaskan alasan penggunaan nama Persebaya di Kongres Pemilihan PSSI di Hotel Mercure, Kamis (10/11). Nama itu memang dialamatkan untuk klub Bhayangkara United dalam Kongres tersebut.
"Seperti yang kita tahu, memang ada terjadi 'jual beli' terkait persoalan Persebaya mulai dari dulu hingga sekarang. Kenapa kemarin (Bhayangkara FC) namanya Persebaya, karena yang jadi acuan kongres PSSI ini adalah Kongres PSSI di Surabaya pada 2015 lalu," kata Azwan saat dihubungi CNNIndonesia.com , Jumat (11/11) malam.
Sama halnya dengan Bhayangkara FC, dua klub Indonesian Soccer Championship (ISC) A lainnya yakni PS TNI dan Madura United juga tidak menggunakan nama baru tersebut di Kongres PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PS TNI di Kongres tersebut tercatat sebagai Persiram Raja Ampat dan Madura United dituliskan dengan nama Pelita Bandung Raya (PBR).
Seperti diketahui, perubahan nama dari Persiram ke PS TNI karena telah terjadi akuisisi saham di klub tersebut. Pun dengan PBR yang telah diambil alih kepemilikan sahamnya.
Di sisi lain, perubahan nama itu tak lantas bisa diakui PSSI karena mereka ikut dalam kompetisi bukan di bawah induk sepak bola Indonesia itu. PSSI sendiri masih disanksi FIFA ketika ISC baru digulirkan.
Dengan demikian, PSSI pun menetapkan nama klub harus sesuai dengan 'merek' lama mereka agar tak melanggar Statuta PSSI. Artinya, nama mereka harus berdasarkan pada hasil Kongres PSSI pada 2015 lalu di Surabaya.
Persoalan nama tersebut sempat menimbulkan keributan kecil dalam Kongres PSSI tersebut. Bonek juga sempat memprotes penggunaan nama Persebaya direpresensikan Gede.
Namun Gede sendiri sudah mengonfirmasi bahwa dirinya pun sesungguhnya enggan memakai nama Persebaya dalam Kongres tersebut.
"Kami juga tidak ingin pakai nama Persebaya, tapi yang undang dan verifikasi kami PSSI. Kami pasif, mandat kami tetap pakai Bhayangkara. Saya resmi, dan kami tidak boleh mempergunakan Persebaya."
"Yang beri nama di depan kursi itu bukan kami, silahkan Anda tanyakan kepada PSSI. Itu kan bukan urusan kami. Kami kan diundang, kami punya hak suara," ucap Gede.
Sebelumnya, BFC pun sudah sering berganti-ganti nama karena berpolemik dengan Persebaya yang berada di bawah naungan PT Persebaya Indonesia.
Awalnya klub tersebut bernama Persebaya United, kemudian berganti nama menjadi Bonek FC. Sempat juga berubah jadi Surabaya United dan Bhayangkara Surabaya United, hingga kini menjadi BFC.
(bac)