Jakarta, CNN Indonesia -- Chico Aura Dwi Wardoyo harus mengubur mimpinya untuk jadi juara Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 2016. Chico kalah 19-21, 12-21 dari Sun Feixiang di babak final.
Chico tampil kurang meyakinkan di awal gim pertama dan tertinggal 6-14. Namun usai momen tersebut, Chico mampu mengejar selisih poin hingga akhirnya berada pada kondisi sama kuat, 19-19. Sayangnya momentum ini gagal dimanfaatkan Chico. Dua poin terakhir justru jadi milik Sun Feixiang.
Di gim kedua, Chico tak mampu keluar dari tekanan lawan dan akhirnya takluk 12-21 sekaligus membuat Indonesia kembali gigit jari di Kejuaraan Dunia Junior kali ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pada gim pertama, saya sempat terbawa pola permainan lawan. Sedangkan di gim kedua, saya memang tak bisa lepas dari tekanan dia.”
“Saya tetap bersyukur atas hasil ini dan cukup puas dengan penampilan saya sepanjang turnamen berlangsung, meski merasa saya masih bisa tampil lebih bagus di babak final dibandingkan dengan penampilan yang saya tunjukkan hari ini,” kata Chico dalam rilis yang dikirimkan PBSI.
Pelatih Chico, Deni Danuaji menilai kegagalan Chico memenangkan duel final lantaran dirinya tak mampu menerapkan pola permainan seperti yang diinginkan.
“Kesempatan mencuri gim pertama terbuka, namun di poin-poin akhir Chico terlalu hati-hati. Hal itu justru membuatnya melakukan kesalahan.”
“Sedangkan di gim kedua ia terbawa irama permainan lawan. Senjata Chico adalah serangan miliknya namun di gim kedua ia tak bisa menyerang sehingga permainannya tak berkembang,” kata Deni.
Dengan kekalahan Chico di babak final, maka Indonesia harus puas dengan hasil satu perak dan satu perunggu atas nama Jauza Fadhila Sugiarto/Yulfira Barkah di nomor ganda putri.
(ptr)