Akomodasi Terkendala, Pelatnas Angkat Besi Sewa Rumah Sendiri

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Nov 2016 10:10 WIB
Pelatnas angkat besi harus mencari biaya sendiri untuk menyewa rumah di kawasan Cibubur. Kompleks Olympic Center dinilai belum layak dihuni.
Ilustrasi latihan angkat besi. Latihan pelatnas angkat besi Asian Games 2018 dipindahkan ke Cibubur karena kompleks Stadion Gelora Bung Karno direnovasi. (Dok. Tim media CDM Olimpiade 2016)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kompleks Olympic Center, Cibubur, dirasa belum cukup memenuhi standar akomodasi pelatnas angkat besi Asian Games 2018. Mereka pun memilih untuk menyewa rumah di kawasan sekitar.

Manajer pelatnas angkat besi Indonesia, Alamsyah Wijaya, menganggap Wisma Soegondo Djojopoespito yang disiapkan Kemenpora untuk atlet pelatnas prioritas, termasuk angkat besi, belum bisa memenuhi kebutuhan para atletnya.

Olympic Center sendiri baru akan dibangun pada Desember nanti. Akan tetapi, pelatnas angkat besi harus segera dipindahkan ke sana mengingat pusat latihan mereka di kompleks Stadion Gelora Bung Karno tak bisa digunakan karena sedang direnovasi untuk kepentingan Asian Games 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak pernah dijelaskan soal bangunan-bangunan yang akan ada di Olympic Center ini," kata Alamsyah melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Jumat (18/11).

"(Gedung) Untuk angkat besi dan posisinya kami tidak tahu. Kami berada di antara ketidakpastian," sebutnya.

Menurut Alamsyah, Wisma Soegendo sudah terlalu penuh untuk dihuni total 15 lifternya. Belum lagi ukuran kamar yang kecil dan fasilitas nutrisi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan para lifter membuat Alamsyah semakin tidak bersemangat untuk memasukkan lifternya ke gedung lama di kawasan PP PON, Cibubur itu.

Alamsyah kemudian menyewa rumah yang lokasinya berdekatan dengan Olympic Center di Cibubur.

"Minggu depan kami mau bayar, biar langsung sewa dua tahun. Itu rumah kosong, ada tujuh kamar, satu perpustakaan, dua kamar pembantu dan garasi muat dua mobil," katanya.

"Nanti akan dihuni sekitar 18 orang yang terdiri dari 15 atlet dan tiga pelatih. Kami juga akan menyewa tukang masak yang akan mengatur nutrisi atlet," ungkapnya.

Terkait biaya, Alamasyah masih akan meminta bantuan kepada Ketua Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Rosan Roeslani. Jika opsi itu gagal, ia akan mencari bantuan kepada pihak lain.

"Terpenting, kami bisa terus latihan. Kami bisa jalan dengan baik dan tenang. Permasalahan ini sudah berlarut-larut," tukasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan, dirinya sudah mengetahui perihal masalah pelatnas angkat besi. Jalan keluar yang dipilih pelatnas angkat besi itu adalah alternatif untuk mengakomodasi keperluan pelatnas mereka.

"Yang jelas, kami sudah bilang, kami (pemerintah) tidak bisa membantu. Ini (sewa rumah) sifatnya sementara sampai akhir Desember kok. Sekarang kan lagi dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," kata Gatot.

"Mungkin tidak akan selesai bisa langsung dipakai, tapi ada tahap pemasangan furniture baru bisa digunakan," kata Gatot.

Sebelumnya, keinginan Kemenpora membuat Olympic Center agar cabor prioritas medali Indonesia di Olimpiade bisa terpusat dalam satu kawasan terpadu. Selain angkat besi, panahan dan beberapa cabang bela diri rencananya bakal menjadi penghuninya. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER