Kasus Doping di PON, PABBSI Tunggu Pemberitahuan Resmi

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2016 11:46 WIB
Angkat besi disebut-sebut satu dari tiga cabang olahraga yang diduga melibatkan para atlet terindikasi doping pada PON 2016 di Jawa Barat.
PB PABBSI masih menunggu pengumuman resmi terkait hasil doping di PON 2016. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Angkat Besi Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga (PB PABBSI) Alamsyah Wijaya mengatakan pihaknya masih menunggu pemberitahuan resmi terkait tes doping atlet di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat.

"Belum tahu berapa dari angkat besi yang terkena (doping)," kata Alamsyah melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/11).

Angkat besi Indonesia pernah disebut sebagai cabang yang punya potensi besar untuk mencetak atlet kelas dunia. Natural dan masih bebas dari doping disebut sebagai salah satu indikasi potensi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, hal itu bisa menjadi coreng hitam jika di PON 2016 ini kasus doping menyerempet cabang olahraga yang tidak pernah absen menyumbangkan medali di ajang Olimpiade itu.

"Di PON 2012 Riau pernah kena doping satu orang, tapi ternayata narkoba," sebutnya.

"Sekarang kan belum tahu, kami harus lihat detailnya dulu seperti apa hasilnya dari India (Laboratorium Antidoping Nasional di India)," lanjut Alamsyah.

Sekadar informasi, Indonesia memang belum memiliki laboraturium untuk melakukan tes doping sehingga tes resmi dilakukan di India.

Jelas Alamsyah yang juga merupakan Tehnical Delegate Angkat Besi di PON 2016 itu jika nanti hasil resminya sudah ia dapatkan, pihaknya juga akan memeriksa ulang semua hasilnya. Pasalnya, pihaknya tidak bisa mengatakan bahwa itu doping tanpa ada penjelasan rinci di belakangnya.

"Kami tidak bisa mengumumkan doping saja, tapi juga harus kasih tahu jenis dopingnya apa, kenapa dan bagaimananya. Mesti jelas analisisnya," bebernya.

Setelah diketahui data-data jelas hasil analisis dan tes, Alamsyah menyebut akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan hukuman yang pas bagi para pengguna doping.

Sebelumnya, diberitakan ada sekitar 12 botol urine atlet PON yang terindikasi doping. Sampel positif itu diduga datang dari cabang berkuda, menembak, angkat besi dan binaraga. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER