Bidik Perunggu Renang AG2018, PRSI Rekrut Dua Pelatih Asing

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Minggu, 30 Okt 2016 17:07 WIB
PRSI menyiapkan dua pelatih asing untuk membantu prestasi Indonesia di nomor renang jarak menengah dan panjang. Tapi emas Asian Games tak jadi target.
Albert C. Sutanto mengatakan Indonesia telah merekrut dua pelatih asing untuk membantu meningkatkan prestasi.. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih renang Indonesia, Albert C. Susanto, berharap kedatangan dua pelatih asing bisa meningkatkan prestasi cabang olahraga yang ia geluti tersebut.

Pelatih asing tersebut adalah David Armandoni dari Perancis untuk melatih renang jarak menengah dan panjang, dan Grant Stoelwinder dari Australia untuk renang jarak pendek.

Tidak murah mendatangkan pelatih asing ke Indonesia. Albert mengaku selama ini Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) kesulitan dana dalam menyokong pelatih asing tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah, katanya, hanya memberikan Rp60 juta rupiah per bulan dipotong pajak 20 persen untuk semua kebutuhan pelatih asing termasuk gaji.

"Stoelwinder itu pelatih atlet Olimpiade. Biasanya ia mendapat 8000 USD, bersih. Maka dari itu sisanya kami harus cari sponsor untuk biaya pelatih asing," kata Albert ketika berbincang dengan CNNIndonesia.com, Jumat petang (28/10).

Meski demikian, Albert mengakui peluang untuk berjaya di Asia masih belum bisa diraih dalam waktu singkat.

"Untuk Asian Games 2018, medali emas masih sulit untuk didapat. Kalau medali perunggu masih mungkin. Terobosan yang kami lakukan untuk meraih medali di sana adalah dengan menggunakan pelatih asing," ujar saudara dari Felix C. Sutanto tersebut.

"Saya sendiri sebagai pelatih dari Indonesia tidak merasa gagal. Buktinya di SEA Games 2015 kemarin walau hanya dapat satu medali emas, Indonesia memecahkan delapan rekor nasional," katanya menambahkan.

Albert berharap kepengurusan baru PRSI yang diketuai Anindya Novyan Bakrie dapat lebih baik. Ia ingin Anindya dapat memberikan terobosan-terobosan baru yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi.

"Tidak hanya terobosan pelatih asing seperti sekarang, tapi juga coaching clinic ke daerah-daerah. Karena di daerah-daerah itu banyak potensinya, tapi pengetahuan pelatih di daerah itu masih kurang.

"Dari 250 juta jiwa di Indonesia, masa tidak bisa seperti Singapura yang penduduknya lebih sedikit tapi sudah dapat medali emas di Olimpiade? Ketum harus jeli," ujar Albert. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER