Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan venue equestrian di kawasan Pulo Mas akan digenjot mulai Januari 2017 atau setelah proses lelang tender kontraktor pembangunan rampung.
"Dalam bulan ini akan diumumkan (pemenang tender). Perpres (peraturan Presiden), Pergub (Peraturan Gubernur), Inpres (Instruksi Presiden) sudah beres semua. Insya Allah akhir tahun ini sudah beres semua dan Januari langsung mulai," kata Chief Executive Officer PT. Pulo Mas Jaya, Bambang Mursalin.
Diperkirakan venue tersebut bakal selesai dalam waktu 10 bulan, atau November 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling telat Desember 2017 sudah selesai. Test event lokal itu harusnya Desember, tapi kami punya waktu sebenarnya sampai Juni 2018 untuk test event," ujar Bambang.
Proses pembangunan venue equestrian sebelumnya terkendala. Selain berkonflik dengan Pordasi DKI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia), masalah lainnya adalah keberadaan rumah ibadah di tengah kawasan seluas 350 ribu m2 itu.
Bambang menyatakan, jemaat rumah ibadah telah pindah. Sesuai disposisi dari Gubernur DKI, pembongkaran harus segera dilakukan karena waktu yang semakin sempit.
"Jemaatnya dulunya kan perawat kuda, sekarang sudah kami pindahkan ke rusun di Pulo Gebang. Sementara itu mereka ibadah dekat sana. Kami juga sudah sewakan ruko selama satu tahun untuk mereka ibadah sebagai solusi lain, juga di Pulo Gebang," katanya.
Sementara itu, satu masalah lain yang telah terselesaikan adalah keberadaan kuda-kuda milik Pengprov Pordasi Jakarta yang sempat ditempatkan di kandang darurat di Kawasan Pacuan Kuda Pulo Mas. Kini, kandang tersebut sudah dibongkar dan bongkaran kandang dikembalikan.
Ketua Pengprov Pordasi, Alex Asmasoebrata, juga disebut Bambang telah bersedia memindahkan kuda-kudanya dengan beberapa persyaratan tertentu.
Terpisah, Anggota Kehormatan OCA yang juga mantan atlet berkuda, Gen Souhail Khoury, yakin venue equestrian bakal selesai tepat waktu. Menurut Khury, saat ini prosesnya sudah sesuai jadwal yang telah dibuat.
"Equestrian adalah cabang olahraga olimpik, jadi pembangunan venue dan perlombaan harus dilakukan. Ini juga jadi kebanggan buat OCA untuk menyelenggarakannya. Jadi harus segera," kata Rafiq Radinal, Anggota Departemen Venue INASGOC.
(vws)