Kemenpora Tunggu Laporan Gelaran ISC dari PT GTS

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2016 15:32 WIB
Kemenpora ISC mengingatkan PT GTS agar segera menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara lengkap terkait gelaran kompetisi ISC 2016.
Kemenpora RI meminta PT GTS segera menyerahkan laporan pertanggungjawaban gelaran ISC 2016. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenpora menunggu laporan dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai operator liga terkait pertanggungjawaban gelaran turnamen Indonesian Soccer Champhionship (ISC) 2016.

Secara resmi, Kemenpora melalui Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto telah mengirimkan surat pada Selasa (27/12) kepada Direktur Utama PT. GTS. Menurut Gatot, turnamen ISC 2016 bisa berjalan lantaran adanya rekomendasi dari Kemenpora pada akhir April 2016.

Sebab itu, Kemenpora mengingatkan agar laporan kegiatan pelaksanaan ISC 2016 untuk segera disampaikan kepada Menpora.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan tetap berkomitmen untuk melaksanakan permintaan Presiden Joko Widodo tentang perlunya reformasi total persepakbolaan nasional Indonesia pada saat menerima audiensi PT GTS, Asprov, klub profesional dan Divisi Utama di Istana Negara pada 15 April 2016," sebut Gatot dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (28/12).

PT GTS juga diminta Kemenpora untuk tetap mematuhi UU No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Lisensi Klub FIFA, Peraturan Lisensi Klub AFC dan Peraturan Lisensi Klub PSSI.

Selain itu, PT GTS juga diminta konsisten dengan tata kelola yang baik di semua level kompetisi. Itu termasuk pula mematuhi perjanjian kerja sama antara Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan PT GTS yang telah ditandatangani pada 27 April 2016.

Laporan pertanggungjawaban ini dibutuhkan karena selama bergulirnya turnamen banyak terjadi insiden.

Sebut saja mulai dari kejadian konflik di Stadion Utama Senayan antara suporter Jakmania dengan aparat Polda Metro Jaya pada 24 Juni 2016, kerusuhan saat pertandingan antara PSS Sleman dengan Persinga Ngawi di Stadion Maguwoharjo, Sleman Agustus 2016.

Selain itu ada aksi pengeroyokan fan Maung Bandung, Muhammad Rovi, hingga tewas beberapa jam jelang pertandingan Persib menjamu Gresik United di Stadion Wibawa Mukti, 22 Oktober 2016.

Total hingga empat suporter meninggal dunia akibat aksi kekerasan antarsuporter selama gelaran ISC A.

Begitu pula persoalan validitas sejumlah pemain asing yang merebak kontroversinya sejak akhir Agustus 2016.

"Semuanya direspons dengan cukup baik oleh PT GTS kepada Kemenpora. Maka Kemenpora pun memandang penting untuk meminta laporan pertanggung-jawaban kegiatan ISC 2016, sebagai bahan referensi bagi Pemerintah maupun PSSI untuk kompetisi PSSI di tahun 2017," jelas Gatot.

"Kami mau laporan objektif terkait tingkat sportivitas setiap klub. Sejauh mana tanggung-jawab setiap tuan rumah dalam menyelenggarakan pertandingan, karena ini belajar dari kasus kejadian pertandingan di Stadion Utama Senayan 24 Juni 2016 yang berdampak adanya kerusuhan setempat," bebernya.

Kemenpora juga menyebut membutuhkan laporan pemberlakuan petunjuk keamanan FIFA yang diterapkan oleh PT GTS, termasuk kewajiban finansial klub terhadap pemainnya dapat terpenuhi. (bac)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER