Kemenpora Tak Berikan Tenggat Laporan untuk ISC

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2016 21:01 WIB
Meski tak memberikan tenggat untuk penyerahan laporan pertanggungjawaban ISC, Kemenpora berharap PT GTS bisa secepatnya menyerahkan laporan.
Gatot S. Dewa Broto berharap PT GTS menyerahkan laporan gelaran ISC 2016 ke Kemenpora secepatnya. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku tidak memberikan batasan waktu kepada PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator untuk memberikan laporan terkait gelaran Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016.

Sebelumnya, Direktur Utama PT GTS Djoko Driyono menyebut akan melaporkan segala bentuk laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan ISC 2016 pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pertengahan Januari 2017. Termasuk di dalamnya, laporan pendapatan dan pengeluaran yang dijanjikan akan dibuat secara transparan.

Kemenpora melalui Kepala Komunikasi Publiknya Gatot S. Dewa Broto mengatakan pihaknya memahami hal tersebut. Sebab itu, dalam surat permintaan laporan pertanggungjawaban tidak diberikan tanggal dan batas waktu penyerahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak apa-apa (jika laporan tersebut diberikan setelah RUPS), kami paham mereka juga sibuk mempersiapkan Kongres Tahunan PSSI. Tapi, mereka kan juga harus tahu diri, jangan kelamaan," kata Gatot melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/12).

Sejauh ini, GTS baru melaporkan insiden-insiden yang terjadi selama gelaran ISC 2016. Mulai dari konflik di Stadion Utama Senayan antara suporter Jakmania dengan aparat Polda Metro Jaya pada 24 Juni 2016, kerusuhan saat pertandingan antara PSS Sleman dengan Persinga Ngawi di Stadion Maguwoharjo, Sleman Agustus 2016.

Selain itu ada aksi pengeroyokan terhadap fan Maung Bandung, Muhammad Rovi, hingga tewas beberapa jam jelang pertandingan Persib menjamu Gresik United di Stadion Wibawa Mukti, 22 Oktober 2016.

Total hingga empat suporter meninggal dunia akibat aksi kekerasan antarsuporter selama gelaran ISC A.

Begitu pula persoalan validitas sejumlah pemain asing yang merebak kontroversinya sejak akhir Agustus 2016.

"Kami juga ingin mendapatkan laporan atas 14 poin yang kami pertanyakan, apa benar dilakukan atau tidak? Seperti soal doping, apa benar dilakukan dengan sampel tertentu? Jangan hanya bilang ada tapi tidak dilakukan. Lalu soal tuan rumah apa benar bertanggungjawab atau tidak?"

"Laporan ini penting sekali, tidak hanya untuk kami, tapi juga untuk PSSI sebagai bahan evaluasi untuk kompetisi selanjutnya," tegas Gatot.

Secara informal, Gatot mengaku sudah mendapatkan respons positif dari PT GTS. Mereka berjanji untuk segera membuat laporan tersebut. (bac)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER