Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Teknik Tim Nasional yang baru saja ditunjuk PSSI, Danurwindo, menyebut ada sejumlah persoalan yang menjadi tantangan berat mengembangkan sepak bola nasional.
Salah satu yang paling disorotinya adalah persoalan edukasi kepelatihan sepak bola di Indonesia yang masih minim.
Menurutnya, sistem pembinaan para pemain tak bisa dilepaskan dari komponen sistem pendidikan kepelatihan di sepak bola suatu negara,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalannya di Indonesia, sumber daya pelatih sepak bola di Indonesia masih kurang. Rasionya masuh timpang jika dibandingkan dengan talenta-talenta pemain sepak bola nasional," terang pelatih 65 tahun itu, kepada
CNNIndonesia.com.
Di level profesional saja, Danurwindo mengilustrasikan, Indonesia masih kekurangan tenaga pelatih berlisensi A AFC sebagai syarat mutlak.
"Di level sepak bola amatir dan pembinaan pun demikian. Perbandingan antara pelatih dan pemain masih amat senjang," terang Danurwindo.
Persoalan itu tentu bukan hanya jadi pekerjaan rumah Direktur Edukasi Kepelatihan. Danurwindo menerangkan, pekerjaan rumah tersebut juga menjadi tanggung jawab Dirtek Timnas.
"Itu memang tugas utama Coaching Education Director karena menyangkut peningkatan sumber daya pelatih. Namun, Dirtek Timnas juga tetap harus berkoordinasi dengan mereka yang berhubungan dengan kurikulum pembinaan pemain," ungkap Danurwindo.
Danurwindo mencontohkan program Dirtek Timnas untuk membuat panduan dasar soal akademi di klub-klub. Menurutnya, salah satu kebutuhan utama di akademi klub itu adalah pelatih-pelatih di setiap jenjang tim.
"Nah, di sini lah perlu adanya kerja sama tim yang baik antara Dirtek Timnas dengan Coaching Education Director misalkan. Kami tidak bisa bekerja sendiri-sendiri karena beberapa hal saling terkait," terang mantan pelatih Timnas PSSI Primavera itu.
(vws)