Jakarta, CNN Indonesia -- Penggemukan peserta Piala Dunia dari 32 jadi 48 tim mendapatkan apresiasi beragam. Ada yang pro dan ada yang kontra.
Bagi negara-negara kelas kedua dalam sepak bola dunia, penambahan jumlah peserta itu dipandang positif. Penggemukan jumlah peserta itu membuka peluang bagi mereka untuk lolos ke putaran final Piala Dunia.
Salah satu apresiasi dilontarkan China. Dalam editorialnya kantor berita China,
Xinhua, mengapresiasi Dewan FIFA yang memutuskan bulat penambahan jumlah peserta yang dimulai pada 2026. Hal itu membuka peluang China masuk ke putaran final Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan jika tingkat kemampuan dan strategi tim sepak bola China tak berkembang pesat pada 2026, tujuan awal reformasi sepak bola [China] akan terealisasi," demikian ditulis di
Xinhua seperti dikutip dari
AFP.
"Sangat mungkin China kembali ke Piala Dunia, tidak akan lagi hanya mimpi."
Presiden China, Xi Jinping, memang menargetkan negaranya menjadi salah satu adidaya dalam sepak bola. Dan, itu diwujudkan liga dengan mengundang pemain-pemain elite berkompetisi di Negara Tirai Bambu tersebut.
Berkat keputusan menambah peserta Piala Dunia jadi 48, jatah untuk tim zona kualifikasi Asia (AFC) bertambah dua kali lipat. Sebelumnya saat peserta Piala Dunia sebanyak 32 tim, Asia mendapat jatah 4,5 tim. Mendatang, untuk Piala Dunia 2026 jatah itu jadi 8,5.
 Presiden FIFA Gianni Infantino. (REUTERS/Arnd Wiegmann) |
0,5 berarti tim yang mendapatkan posisi tersebut dalam kualifikasi harus melakoni babak play-off melawan lawan yang juga berada di posisi 0,5 dari kualifikasi zona lain.
Salah satu yang mendapat keuntungan adalah Oseania (OFC), untuk zona kualifikasi negara-negara di Samudera Pasifik tersebut mendapatkan jatah 1.
Hal itu berarti peringkat pertama di kualifikasi OFC langsung lolos ke putaran final Piala Dunia. Sebelumnya, peringkat pertama harus melakoni babak play-off dulu karena jatah untuk Oseania adalah 0,5.
Presiden asosiasi sepak bola Selandia Baru, Andy Martin, menyambut positif penggemukan peserta tersebut. Martin pun menjamin jika negaranya lolos akan menjadi 'pembunuh raksasa' di Piala Dunia.
Saat ini Selandia Baru adalah negara dengan peringkat FIFA tertinggi di Oseania. Selandia Baru mendominasi di OFC setelah Australia memilih bergabung dengan Asia (AFC) pada 2004.
Bahkan akun
Twitter asosiasi sepak bola Samoa pun melontarkan lelucon memberikan selamat kepada Selandia Baru karena lolos ke Piala Dunia 2026.
Kepala eksekutif federasi sepak bola Australia (FFA) David Gallop menyatakan FIFA kini melihat sepak bola makin berkembang, tak hanya Eropa dan Amerika Selatan saja.
"Akibat kualitas sepak bola Asia terus berkembang, anggota AFC dipandang perlu mendapat representasi yang lebih besar dalam Piala Dunia," ujar Gallop.
Gallop pun menjamin Australia sebagai bagian dari AFC memiliki peran penting dalam penggemukan jumlah peserta Piala Dunia.
AFC dan zona Afrika menjadi wilayah yang mendapat tambahan peserta untuk Piala Dunia paling banyak yakni sampai dua kali lipat. Namun, Presiden AFC Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa menilai slot yang diberikan seharusnya lebih banyak.
"Kami yakin bahwa Asia, sebagai benua terbesar, layak untuk mendapatkan lebih banyak slot dibandingkan kuota saat ini, jika melihat dari kekuatan ekonomi yang dimiliki, dan juga popularitas olahraga ini di Asia, serta perkembangan pesat sepak bola di setiap lini," demikian pernyataan Salman.
Sebelumnya usai mengumumkan penambahan jumlah peserta Piala Dunia, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan sepak bola bukan lagi milik negara Eropa dan Amerika Selatan.
"Dengan format baru ini akan lebih banyak negara mendapat kesempatan untuk mewujudkan mimpinya," ucap Infantino.