Jakarta, CNN Indonesia -- Barcelona tak mungkin memberikan nilai gaji selangit kepada Lionel Messi dalam tawaran perpanjangan kontrak. Menurut Direktur Eksekutif Klub, Oscar Grau, hal ini dikarenakan ada peraturan Liga Spanyol soal pembatasan jumlah maksimal gaji.
Setiap awal musim, Liga Spanyol memang menetapkan peraturan baru soal anggaran untuk membatasi pengeluaran untuk menggaji pemain.
"Barcelona harus menganalisis situasi ini dengan kepala dingin dan juga akal sehat," kata Grau seperti dikutip dari
Reuters. "Barca hanya bisa maksimal memberikan 70 persen anggaran untuk gaji, sehingga kami harus melakukan beberapa penyesuaian agar angkanya sesuai."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan status sebagai salah satu pemain terbaik dunia, Messi mendapatkan gaji mencapai €22 juta per tahun setelah pajak. Sementara itu, dua pemain Barca yang telah mendapatkan perpanjangan kontrak seperti Neymar dan Luis Suarez mendapatkan €25 juta per tahun.
Grau menyatakan kenaikan gaji Messi bisa membuat beban gaji Barcelona terlampau berat dan menyalahi peraturan.
Musim ini Barcelona memiliki anggaran €695 juta. Sementara itu menurut survei Global Sports Salary, Barcelona memilki anggaran gaji tertinggi di Spanyol dan juga tertinggi kedua di dunia setelah Manchester United.
Menurut Grau, Barcelona bisa saja mengambil langkah menjual pemain untuk mendapatkan dana baru, atau menambah pemasukan. Salah satunya adalah kerja sama baru dengan perusahaan asal Jepang, Rakuten, yang menghasilkan €55 juta per tahun.
"Salah satu opsi kami adalah untuk meningkatkan pemasukan sebagai salah satu opsi pemasukan strategis," kata Grau. "Kami ingin memiliki para pemain terbaik, tapi mungkin kami memiliki prioritas."
"Klub ingin pemain terbaik di dunia tetap di Barca. Saya ingin mengurangi kekhawatiran anggota klub dan suporter, tapi kami juga harus menggunakan akal sehat."