Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah 23 tahun berkarier sebagai pesepak bola, Bima Sakti mulai melirik pekerjaan baru sebagai pelatih. Ia memang belum melepas statusnya sebagai pemain profesional, tapi sudah mulai menyiapkan jalan ketika ia gantung sepatu nanti.
Sejak 2015, Bima Sakti sudah memiliki lisensi kepelatihan B AFC. Itu jadi bekal awal bagi Bima Sakti untuk memulai kariernya sebagai seorang arsitek tim di Indonesia. Untuk menangani tim di kompetisi level teratas, seorang pelatih minimal memiliki lisensi A dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tersebut.
"Waktu itu saya ambil lisensi pelatih B-AFC di Jakarta 2015," kata Bima Sakti kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga maunya
upgrade lisensi ke A-AFC tahun ini. Kalau bisa dan memungkinkan tahun ini juga," sambungnya.
Bima Sakti yang tepat 41 tahun hari ini memang ingin mengabdi pada sepak bola, olahraga yang telah membesarkan namanya.
Tawaran pertamanya sebagai pelatih sebenarnya datang pada 2016, ketika ia diminta PSSI untuk menjadi asisten pelatih timnas di Piala AFF. Tapi, tawaran itu ditolak lantaran ia masih berstatus sebagai pemain Persiba Balikpapan sekaligus merangkap sebagai asisten pelatih Jaino Matos di Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016.
Kini, namanya juga kembali dikaitkan sebagai kandidat asisten pelatih timnas yang dinakhodai pelatih asal Spanyol, Luis Milla. Bima Sakti menyebut, ini jadi kesempatan besar untuk memulai karier sebagai pelatih.
Pemain bernama asli Bima Sakti Tukiman memulai karier juniornya sebagai pemain Ossiana Sakti, PKT Junior sampai Sampdoria Primavera di selang waktu 1993-1994. Kemudian, ia langsung melanjutkan karier senior pertamanya bersana PKT Bontang.
Selain itu, ia juga tercatat pernah memeprkuat kesebelasab Pelita Jaya, PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, Persema Malang, Persepar Palangkaraya, Mitra Kukar, Persegres Gresik dan Persiba Balikpapan.
Ia juga langganan skuat Timnas Indonesia sejak 1995-2001.
(vws)