Ganti Direksi, Pertamina Tetap Katrol Merek Lewat Balapan

CNN Indonesia
Selasa, 14 Feb 2017 11:09 WIB
Nama perusahaan pelat merah, Pertamina, akan semakin sering muncul di dunia balapan Indonesia meski Dwi Soetjipto tak lagi menjadi Direktur Utama.
Tahun lalu Pertamina menggelontorkan 7,5 juta euro untuk mendukung Rio Haryanto di dunia Formula 1. (Dok. Manor Grand Prix Racing Ltd)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pergantian jajaran direksi di tubuh PT Pertamina Persero tidak akan mempengaruhi rencana bisnis mereka terlibat di berbagai ajang balapan baik untuk meningkatkan nilai merek atau memproduksi pebalap-pebalap baru.

"Tidak ada perubahan. Kami tetap berkomitmen. Ajang Pertamax Motorsport ini tetap akan berjalan tiga tahun. GP2 tetap akan jalan, Lamborghini adalah bagian kalau bicara komitmen ke motorsport," kata Kepala Komunikasi Pemasaran PT. Pertamina Persero Dendi T Danianto.

"Karena itu bisnis kami. Ujung-ujungnya komitmen kami akan tetap di sana (motorsport)."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina memang aktif menjadi sponsor beberapa entitas yang terkait dunia balapan. Sejak awal 2015 mereka menjadi mitra teknis Lamborghini untuk 18 seri Lamborghini Super Trofeo di Amerika, Eropa, dan Asia serta GT3 Series.
Musim lalu juga mereka menggelontorkan 7,5 juta euro untuk menjadi sponsor Rio Haryanto di ajang balapan Formula 1 dan pada tahun ini mendukung Ali Adrian dengan membuat tim khusus di ajang World Supersport 300 Championship.

Hanya saja, nilai-nilai sponsor itu terhitung kecil jika dibandingkan dengan Petronas yang setiap tahunnya menggelontorkan 30 juta euro untuk menjadi sponsor Mercedes-Benz -- tim yang dalam tiga tahun terakhir mendominasi dunia Formula 1.

Menurut The Star, eksposure media yang didapatkan Petronas dari mensponsori Mercedes meningkat hingga 400 persen dalam empat tahun. Tahun lalu, Petronas juga diestimasi mendapatkan Global Media Exposure (GME) senilai US$901 juta.  
Sejak 2010, nama Petronas muncul di berbagai badan mobil Mercedes-Benz di F1. Sejak 2010, nama Petronas muncul di berbagai badan mobil Mercedes-Benz di F1. (AFP PHOTO / CRISTINA QUICLER)

Tahun ini, Pertamina coba mengganti strategi dengan lebih menitikberatkan pada komunitas. Perusahaan pelat merah itu menggabungkan Indonesia Open Championship X-Treme Offroad Racing (IXOR) dengan Pertamax Sprint Rally Championship dalam satu ajang yaitu Pertamax Motorsport.

Ketika ditanyai soal persentase dukungan untuk balapan motor atau mobil, Dendi menyebut Pertamina tidak mau membeda-bedakan.

"Siapa yang paling bisa mendapat perhatian, itu yang akan kami dukung. Itu juga alasan kami memilih drag bike, karena pengaruh langsungnya besar. Kami harapkan eksposurenya itu sendiri," tutur Dendi.
Selain itu, Pertamina juga membikin platform melalui Pertamax Racing Team yang sudah berjalan di tahun keduanya. Dendi menuturkan strategi itu akan jadi pondasi untuk merekrut talenta lokal yang nantinya bakal jadi bibit-bibit baru yang mendapat dukungan Pertamina di ajang berlevel internasional.

"Buat pondasinya itu yang susah. Cari bakat lokal dari nol itu tidak gampang. Kami juga belum bisa mendapatkan kejelasan regulasi dari IMI dan supaya lebih terstruktur agar lebih terpola," ungkap Dendi.

"Begitu juga dari sisi grassroot yang kami mulai bangun di tahun ini. Kalau tahun lalu dukungan lebih ke Rio dan Sean (Gelael). Sekarang kami coba buat program dengan pendekatan ke komunitas untuk mencari bakat-bakat baru."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER