Jakarta, CNN Indonesia -- Instruksi Presiden (Inpres) percepatan pembangunan sepak bola Indonesia masih jauh dari kata tuntas. Rapat pleno pada Senin (13/2) pun belum menghasilkan apapun lantaran ada perwakilan kementerian dan lembaga yang urung hadir.
Hal itu diakui Juru Bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto yang juga absen dari rapat di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tersebut.
Padahal, gembar-gembor percepatan kian santer setelah Presiden Joko Widodo untuk kali pertama menggelar Rapat Terbatas soal sepak bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rapat kemarin belum optimal karena ada beberapa kementerian yang tidak hadir. Rapat dipimpin Pak Sihar Sitorus. Saya juga tidak bisa hadir karena harus persiapan jelang rapat INASGOC (Panitia Peneylenggara Asian Games) sehingga diwakili Asisten Deputi saya," kata Gatot melalui sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (14/2).
Gatot mengatakan, Sekretaris Kabinet yang punya peran sentral dalam pembahasan Inpres juga absen, demikian pula bagian legal Kemenpora, sehingga belum ada pembahasan lebih lanjut.
Draf Inpres sendiri sudah diselesaikan sejak akhir pekan lalu dan dikirimkan ke bagian hukum Kemenpora serta PSSI untuk mendapatkan masukan.
"Tapi kalau dikatakan draf Inpres sudah 90 persen, masih jauh. Kalau batang tubuhnya saja mungkin sudah jadi, tapi biasanya rata-rata dalam pembuatan Inpres, Kepres (Keputusan presiden) ataupun Perpres (Peraturan Presiden) paling cepat butuh waktu empat bulan," sebutnya.
"Itu pun pihak istana sudah super aktif."
Tim Adhoc Percepatan pembangunan sepakbola nasional sendiri hanya diberi waktu dua bulan untuk bisa menyelesaikan tugas, yakni menyusun
roadmap sepak bola nasional bersama dengan finalisasi Inpres.
Rapat akan dilanjutkan pada 23 Februari mendatang sekaligus untuk penyusunan Tim Adhoc. Jika dalam dua bulan Inpres belum juga selesai, nantinya akan dilanjutkan melalui pembahasan lintas kementerian seperti yang terjadi untuk Perpres Asian Games 2018.
Gatot menuturkan, roadmap sendiri adalah cara, alat-alat dan sarana yang diperlukan untuk melakukan percepatan pembangunan sepak bola, serta mendefinisikan objek.
"Sebenarnya, poin yang diberikan PSSI waktu rapat pertama adalah modal dasarnya, tinggal dikembangkan untuk tujuan yang telah ditetapkan," ucap Gatot.