Jakarta, CNN Indonesia -- Dominasi penguasaan bola tetap milik Barcelona meski Lionel Messi dan kawan-kawan menelan kekalahan 0-4 dari Paris Saint Germain di 16 Besar Liga Champions, Selasa (14/2). Akan tetapi, lini tengah PSG tampil lebih menggigit dalam membongkar lini pertahanan Barca.
Dalam 90 menit, Barca mencatatkan 522 umpan (dengan
ball-possession 57 persen), sementara PSG yang bermain di hadapan pendukungnya sendiri melakukan 373 umpan.
Dengan penguasaan bola yang lebih banyak, Barca tetap kesulitan menembus lini pertahanan PSG dan hanya menciptakan enam peluang dalam 90 menit -- hanya ada satu yang tepat sasaran. Saking ompongnya, tak ada dari Luis Suarez, Lionel Messi, atau Neymar yang mencatatkan peluang tepat sasaran di laga tersebut.
Hal ini berbanding terbaik dengan lini serang PSG yang 16 kali mengoyak lini pertahanan Barcelona untuk menciptakan peluang. Dari jumlah tersebut, 10 di antaranya mengarah ke gawang dan menjadi gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesuksesan PSG menciptakan berbagai peluang itu sebenarnya dimulai dari lini tengah. Duet Marco Verratti dan Adrien Rabiot yang ditempatkan di jantung tim, sukses membuat Andres Iniesta dan Sergio Busquets mati kutu.
Verratti dan Rabiot juga menjadi dua pengumpan paling sukses di kubu PSG.
 Selain Adrien Rabiot, Marco Verratti juga tampil sebagai salah satu pemain terbaik melawan Barcelona. (Reuters / Benoit Tessier) |
Verratti sendiri berfungsi sebagai pengatur alur permainan. Meski hanya bermain 69 menit, ia mampu mencatatkan 50 umpan dengan akurasi umpan 90 persen. Verratti juga mengirimkan satu assist untuk gol Julian Draxler.
Sementara itu, Rabiot yang sering jadi orang pertama yang menghambat serangan Barca, tampil gahar dengan tekel dan intersepsinya. Ia mencatatkan total tiga kali tekel sukses dan empat kali intersepsi untuk menghentikan pergerakan Iniesta dan kawan-kawan.
Salah satu aksi Rabiot yang merebut perhatian para penggemar sepak bola terjadi pada menit ke-61. Rabiot yang mengadang pergerakan Messi sukses merebut bola dari kaki penyerang asal Argentina itu.
Bahkan, Rabiot kemudian meloloskan bola di antara kaki Messi (
nutmeg) dan melengkapi penderitaan penyerang asal Argentina tersebut.
Seusai pertandingan, pelatih PSG Unai Emery mengingatkan agar skor pertandingan kali ini tidak membuat terlena, karena Barcelona punya kemampuan untuk memberi balasan setimpal.
"Kami baru bermain 90 menit, seperti yang saya katakan sebelum pertandingan," ucap Emery seperti yang dikutip dari ESPN, Rabu (15/2).
"Barca sangat kuat dan mereka akan tetap kuat di Camp Nou. Kami akan membuat mereka menderita di sana. Kami mesti berpikir bahwa pertandingan leg kedua dimulai kembali dari awal, dari 0-0."