Jakarta, CNN Indonesia -- Ambisi Turki untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa tak pernah surut. Meski telah mendapat penolakan di tiga edisi, namun mereka kembali menawarkan diri untuk menggelar hajatan sepak bola terbesar di Benua Biru.
Sebelumnya, Turki gagal bersaing untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2008, 2012, dan 2016. Gelar tuan rumah justru dimenangkan Swiss-Austria, Ukraina-Polandia, dan terakhir Perancis.
Kendati demikian, Federasi Sepak Bola Turki (TFT), belum menyerah. Apalagi UEFA hingga kini masih menampung proposal tuan rumah dari berbagai negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua TFT Yildirim Demiroren yakin Turki layak mendapat kepercayaan dari UEFA untuk dua edisi ke depan.
"Pada kesempatan ini, kami meyakini negara kami layak untuk mendapatkannya," kata Demiroren yang mendapat dukungan Menteri Olahraga Akif Cagatay Kilic.
Turki berencana mengirimkan aplikasi resmi kepada UEFA pada 2 Maret 2017. Sementara UEFA bakal mengumumkan kandidat tuan rumah yag lolos kriteria pada 10 Maret. Sementara keputusan resmi akan dikeluarkan pada September mendatang.
Demiroren yakin, Otoritas Sepak Bola Eropa bakal mempertimbangkan Turki yang dalam beberapa tahun terakhir mulai bersolek dengan membangun stadion-stadion berstandar internasional.
"Turki jadi contoh negara di Eropa bahkan dunia yang membuat invetasi terhadap 32 stadion dalam beberapa tahun terakhir," ujar Demiroren.
Kendati demikian, Turki mendapat saingan berat dari sejumlah negara lainnya termasuk Jerman dan Belanda. Bahkan Jerman telah menyatakan keseriusannya untuk kembali menjadi tuan rumah setelah kali terakhir pada 1988.