Jakarta, CNN Indonesia -- Entah apa yang ada dalam benak atlet lompat galah Anzhelika Sidorova setelah dirinya dan dua atlet Rusia lain pada pekan lalu kembali diizinkan berkompetisi oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF).
Sebelumnya, juara Eropa 2014 itu tak bisa bertanding di kancah internasional akibat sengkarut doping yang membelit asosiasi atletik negaranya. Rusia dianggap secara sistematis dan terstruktur memberi doping pada atlet-atletnya.
Dua atlet selain Sidorova yang diizinkan berkompetisi adalah pelari jarak pendek, Kristina Sivkova, dan atlet lontar martil, Aleksek Sokirskii. Ketiga nama itu pun berhak tampil di kejuaraan atletik internasional.
Sidorova dan Sivkova ikut kejuaraan dalam ruangan yang berlangsung di Beograd, Serbia, pada 3-5 Maret mendatang. Lalu Sokirskii ikut kejuaraan Eropa, 11-12 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat bagi mereka untuk tampil dalam kejuaraan itu satu, IAAF menghendaki mereka tampil tak membela bendera Rusia karena mereka telah menjatuhkan sanksi pada federasi atletik negara itu terkait doping. Sidorova dan kawan-kawan hanya boleh bertanding di bawah kibaran bendera netral.
 IAAF memutuskan pelompat galah asal Rusia, Anzhelika Sidorova, layak mengikuti kejuaraan internasional di tengah skandal doping yang membelit federasi atletik Rusia. Namun, Sidorova harus berkompetisi di bawah bendera netral, bukan Rusia. (AFP PHOTO / JOHANNES EISELE) |
Perlawanan Rusia
Izin IAAF kepada atlet Rusia berkompetisi asal di bawah bendera netral ternyata membuat otoritas Negara Beruang Merah itu berang.
Seperti dikutip dari
NZ Herald pada 25 Februari lalu, otoritas atletik Rusia menegaskan tak ingin ada lagi atlet lain dari negara tersebut berkompetisi hingga sanksi IAAF dicabut. Hal ini akhirnya membuat dua atlet yang juga sedang mengajukan banding tak terlibat doping, juara dunia lompat tinggi Maria Kuchina dan juara dunia lari gawang 100 meter Sergei Shubenkov, bakal absen dari kejuaraan Eropa di Serbia.
Namun belakangan, tiga orang yang telah dinyatakan layak berkompetisi di bawah bendera netral oleh IAAF itu menyatakan tak ikut kejuaraan Eropa dalam ruangan mendatang.
Seperti dilansir
R-Sport awal pekan ini, Sidorova memilih fokus untuk kejuaraan musim panas sementara Sivakova--kata pelatihnya--sedang sakit dan tak bisa berkompetisi.
Padahal baik Sidorova maupun Sivakova adalah satu dari 48 atlet atletik Rusia yang mengajukan bersih dari doping kepada tim IAAF. Dari 48 nama itu, enam ditolak. Dan belum ada kejelasan mengenai sisa 39 atlet lagi.
Andai Sidorova dan Sivakova menolak tampil di Kejuaraan Eropa, maka atlet yang berbasis di Amerika Serikat, Darya Klishina, sebagai satu-satunya atlet Rusia yang terlibat dalam kejuaraan tersebut.
Skandal doping yang melibatkan sistem negara di Rusia salah satunya diungkap sang pembocor Yuliya Stepanova -- yang kini juga diberi izin berkompetisi di bawah bendera netral.
Akibatnya, setelah serangkaian penyelidikan, termasuk yang dilakukan penyidik asal Kanada Richard McLaren pada Desember tahun lalu, IAAF menambah hukuman berat yakni memperpanjangnya sampai November mendatang.
Dalam rilis laporannya, McLaren menyatakan ada 1.000 atlet yang terlibat sistem doping yang direncanakan pemerintah -- dalam hal ini Kementerian Olahraga Rusia. Hal yang dibantah Menpora Rusia, Vitaly Mutko.
Dan, melarang atletnya tampil di bawah bendera netral adalah langkah yang diambil sebagai bentuk protes terhadap IAAF, lembaga yang melarang Rusia mengikutsertakan atletik dalam Olimpiade musim panas tahun lalu di Rio, Brasil.
(vws)