Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga kali juara ganda campuran All England, Liliyana Natsir, mengatakan sudah saatnya dia memberikan tongkat estafet kepada pemain muda. Salah satunya Praveen Jordan/Debby Susanto yang diharapkan Liliyana bisa mempertahankan gelar juara di All England.
Selama ini Liliyana dan Tontowi Ahmad selalu menjadi andalan bulutangkis Indonesia. Menurut Butet, sapaan akrab Liliyana, Praveen/Debby sudah pantas diberikan target lebih tinggi di setiap turnamen yang diikutinya.
"Jadi tidak ada lagi kalau Owi/Butet jelek, ganda campuran gagal. Bukan saya tidak mau dibebankan, di Olimpiade saya sudah kasih yang terbaik. Ke depan, kami juga mau jadi yang terbaik. Tapi, berbagi bebanlah dengan Praveen/Debby," ujar Liliyana yang ditemui
CNNIndonesia.com usai latihan di Pelatnas PBSI Cipayung, Kamis (2/3).
Persaingan di ganda campuran diprediksi bakal lebih ketat di All England 2017. Banyaknya pemain muda membuat Liliyana/Tontowi harus waspada terhadap setiap lawan yang akan dijumpainya, termasuk ganda campuran China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, yang kini menduduki peringkat satu dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Praveen/Debby diharapkan bisa mempertahankan gelar All England. ( Reuters / Andrew Boyers) |
"Mereka anak muda sedang semangat-semangatnya. Yang pasti anak muda ada kekurangan juga, tapi tetap patut harus kami waspadai. Beberapa kali sebelum mereka jadi nomor satu, pemain top dunia juga dibuat keteteran melawan dia. Ya, mereka acaman juga," ucap Liliyana.
Salah satu keunggulan Siwei/Qingchen dibanding Liliyana/Tontowi adalah stamina. Siwei saat ini masih 20 tahun, sedangkan Qingchen satu tahun lebih muda. Namun, Liliyana yakin faktor stamina bisa diatasi.
"Kalau soal stamina itu sudah faktor alam. Tapi kami bisa siasati dengan beberapa cara," ucap Butet.
All England merupakan turnamen Super Series Premier yang spesial buat Liliyana/Tontowi. Ganda campuran peringkat tiga dunia itu sudah tiga kali merebut gelar All England sepanjang 2012 hingga 2014.
(har/bac)