Jakarta, CNN Indonesia -- Mohammad Ahsan/Rian Agung menyusul jejak Angga Pratama/Ricky Karanda yang tersingkir di babak 16 besar All England.
Setelah Angga/Ricky kalah dari ganda China, Liu Cheng/Zhang Nan, Ahsan/Rian juga harus mengalami nasib serupa ketika berjumpa ganda China lainnya, Lu Kai/Zheng Siwei.
Setelah kalah tipis 19-21 di gim pertama, Ahsan/Rian menampilkan performa apik di gim kedua. Ahsan/Rian tak memberikan celah bagi Lu/Zheng dan menang dengan skor telak 21-9.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi momentum bagus yang ada pada Ahsan/Rian gagal diteruskan oleh mereka di gim ketiga. Pada gim ketiga sejatinya mereka sudah unggul 8-3 dan berlanjut ke angka 14-12.
Situasi kemudian berbalik ketika Lu/Zheng merebut empat poin beruntun dan ganti memimpin 16-14. Meski Ahsan/Rian sempat menyamakan kedudukan di angka 17-17, Lu/Zheng akhirnya merebut gim penentuan dengan kemenangan 21-18.
Harapan pada Praveen/DebbySekjen PBSI Achmad Budiharto berharap Praveen Jordan/Debby Susanto tampil lebih baik di ajang Swiss Grand Prix Gold.
Praveen/Debby yang merupakan juara All England 2016, gagal mempertahankan gelarnya. Langkah mereka dihentikan ganda Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, 17-21, 21-19 dan 12-21, di babak pertama, Rabu (8/3) malam. Faktor lambat panas diakui Praveen menjadi penyebab kekalahan mereka.
"Ya sangat disayangkan dan di luar dugaan Praveen/ Debby harus kalah dari pasangan Jepang," kata Budi.
Usai kalah di All England, Budi berharap Praveen/Debby dapat membayar kekalahannya tersebut di Swiss Open, 14–19 Maret 2017.
"Saya berharap mereka bisa tampil lebih baik di Swiss Terbuka," katanya menambahkan.
Di putaran pertama Swiss Open, Praveen/Debby akan berhadapan dengan pasangan Taiwan, Wang Chi-lin/Lee Chia-hsin.
(ptr)