ANALISIS

Musuh Terberat Valentino Rossi: Usia!

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 09:24 WIB
Dibutuhkan kondisi fisik prima untuk terjun di MotoGP, agar bisa mengangkat motor seberat 160 kilogram di setiap tikungan. Masih mampukah Valentino Rossi?
Valentino Rossi masih menjadi pebalap tertua di MotoGP musim ini. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak pihak menganggap musuh terberat Valentino Rossi di MotoGP 2017 adalah Marc Marquez dan Maverick Vinales. Namun, sebelum bisa menaklukkan kedua pebalap muda itu, The Doctor harus bisa mengalahkan musuh terberatnya: usia!

Ketika Rossi hanya mampu menduduki peringkat 12 pebalap tercepat pada tes terakhir di Sirkuit Phillip Island, Australia, 15-17 Februari lalu, pebalap asal Italia itu diklaim manajer tim Movistar Yamaha Massimo Meregalli mulai kesulitan dengan kondisi fisiknya.

"Rossi melakukan sejumlah hal untuk memperbaiki performa ban depan, dan pada akhirnya dia menyerah, dia mulai merasakan usianya," ujar Meregalli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pebalap MotoGP juga harus memiliki fisik dan stamin yang kuat untuk menjadi kompetitif.Valentino Rossi mengalami kesulitan dengan fisik dan stamina ketika menjalani tes di Phillip Island, Februari 2017. (AFP PHOTO / GABRIEL BOUYS)
Di usia sudah tidak muda, 38 tahun, Rossi akan kembali menjadi pebalap tertua di MotoGP musim ini. Sementara Marquez dan Vinales yang diklaim menjadi rival utama Rossi, masih 24 tahun dan 22 tahun.

Secara mental Rossi tidak memiliki masalah. Dengan pengalaman tampil lebih 20 tahun di ajang balap motor Grand Prix, mental membalap Rossi sudah tidak dipertanyakan lagi. Pengalaman bukanlah talenta, melainkan mutiara yang didapat setelah bertahun-tahun.

Pebalap MotoGP mengeluarkan keringat hingga lebih dari dua liter dalam satu balapan.
Faktor usia sudah mengganggu performa Rossi ketika menjalani tes di Phillip Island. Rossi hanya menyelesaikan 122 putaran sepanjang tiga hari tes. Kalah jauh dari Marquez yang melahap 203 lap dan Vinales yang menghabiskan 181 putaran.

Banyak orang menganggap untuk menjadi pebalap MotoGP tidak dibutuhkan latihan yang berat. Padahal, dibutuhkan kondisi fisik dan stamina yang prima untuk bisa mengangkat motor seberat 160 kilogram di setiap tikungan.

Kombinasi tuntutan fisik yang intens dan tantangan sirkuit yang hebat, terutama ketika tampil di negara dengan suhu tinggi seperti Malaysia, atau Qatar, membuat para pebalap MotoGP mengeluarkan keringat hingga lebih dari dua liter dalam satu balapan.

Valentino Rossi memiliki banyak kegiatan di luar balapan MotoGP.Valentino Rossi memiliki banyak kegiatan di luar balapan MotoGP. (AFP PHOTO / JAVIER SORIANO)
Rossi memang bisa tampil hebat di sejumlah balapan, namun mantan pebalap Ducati dan Repsol Honda itu kesulitan untuk tampil konsisten sepanjang musim. Bahkan Rossi sudah tidak pernah meraih dua kemenangan beruntun sejak musim 2009.

Tuntutan terus berpindah-pindah negara jelas menguras tenaga para pebalap MotoGP, terutama di pengujung musim, yang melibatkan triple header: GP Jepang, GP Australia, dan GP Malaysia hanya dalam tiga pekan beruntun.

Valentino Rossi saat ini sedang tidak memiliki kekasih.Valentino Rossi saat ini sedang tidak memiliki kekasih. (AFP PHOTO / Robert MICHAEL)
Fokus di luar sirkuit juga tentunya menguras tenaga Rossi. Pasalnya, selain berkarier sebagai pebalap Movistar Yamaha, Rossi juga mengurus dua tim VR46 di kelas Moto2 dan Moto3. Belum lagi Rossi harus menjalani sejumlah kegiatan promosi bersama Yamaha dan sponsor pribadinya.

Tidak bisa dipungkiri Rossi masih menjadi salah satu pebalap paling kompetitif di MotoGP musim ini. Namun, faktor fisik dan stamina bisa menjegal langkah The Doctor merebut gelar juara dunia kesepuluhnya musim ini.

Beruntung bagi Rossi, pebalap kelahiran 16 Februari 1979 itu belum berumah tangga atau memiliki kekasih. Dengan begitu Rossi bisa lebih fokus dalam kariernya di MotoGP. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER