Sentul, CNN Indonesia -- Bukan hanya berambisi meraih gelar juara Piala Presiden, Pusamania Borneo FC pun bersiap mencatatkan sejarah baru bagi persepakbolaan di Kalimantan. Jika menang di partai final, PBFC bakal menjadi tim pertama asal Kalimantan yang membawa pulang trofi kejuaraan sepak bola nasional.
Tim asal Samarinda, Kalimantan Timur, tersebut berhasil menembus partai puncak Piala Presiden 2017. PBFC melenggang ke final usai menyingkirkan Persib Bandung--juara Piala Presiden 2015-- di semifinal.
 Pelatih Arema FC Aji Santoso (kedua dari kiri) dan Pelatih PBFC Ricky Nelson (kedua dari kanan) melakukan salam saat jumpa pers jelang final Piala Presiden 2017, Sabtu (11/3). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Partai final Piala Presiden bakal digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (12/3). Lawan PBFC di partai puncak tersebut adalah Arema FC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bersyukur sampai babak final, dimana kami tidak pernah diunggulkan sebelumnya. Tapi kerja keras dan kebersamaan membuat kami masuk final," kata Pelatih PBFC Ricky Nelson kepada para wartawan di Hotel Olympic Renotel, Sentul, Sabtu (11/3) petang.
"Arema sedang bagus, super offensive dari babak grup. Untuk mengalahkan Arema, kami harus berpikir dua kali lipat. Kami siap buat sejarah baru, semoga pertandingan final dapat berjalan baik," katanya menambahkan.
Sejak era Galatama sampai dengan saat ini, belum ada satu tim pun dari Kalimantan yang membawa pulang trofi bergengsi kejuaraan sepak bola nasional. Pupuk Kaltim (PKT) Bontang pernah dua kali melangkah ke final di era Galatama. Dua kali pula PKT pulang sebagai runner-up.
Kemudian di era Liga Indonesia dan juga ISL pun belum ada yang menjadi juara. PKT pernah mencapai final LIga Indonesia di musim 1999/00. Tapi, lagi-lagi tim yang kala itu tim yang dibela Fachry Husaini kalah 2-3 dari PSM Makassar yang dibela Kurniawan Dwi Julianto.
Menurut Ricky, Arema berbahaya karena dihuni pemain-pemain kualitas unggul dan diasuh juru taktik kawakan, Aji Santoso.
"
Coach Aji itu cerdas dan punya filosofi dalam menyerang. Ketika kami bisa menangkap ide taktik lawan, akan membuat kami lebih siap," ucap Ricky.
Jika Aji berharap pertandingan final kelak berakhir hingga babak adu penalti, Ricky menegaskan dirinya mempersiapkan atas segala apapun yang akan terjadi.
"Saya siapkan semuanya sampai kemungkinan penalti, kami lebih dari siap," kata Ricky.
Apa yang dilontarkan Ricky itu tak lepas dari kiprah mereka di semifinal. PBFC memenangkan babak semifinal dua leg itu lewat adu penalti di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3).
Dari lima algojo yang ditugaskan Ricky, semuanya berhasil melaksanakan tugas. Sementara itu di kubu Persib, Kim Jeffrey gagal mengeksekusi penalti.
"Di partai final, kami akan berikan yang terbaik untuk keluarga kami dan Pusamania Borneo FC," ujar gelandang PBFC Wahyudi Setiawan Hamisi.