Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, ingin kembali mendekatkan kesebelasan itu dengan basis pendukungnya. Salah satunya adalah mencari solusi soal stadion yang akan dijadikan markas serta menyediakan tempat latihan.
Persija memang kehilangan kandang untuk menggelar pertandingan di Jakarta setelah Stadion Gelora Utama Bung Karno direnovasi untuk kepentingan Asian Games 2018.
Sebelumnya permasalahan stadion juga gagal dituntaskan oleh kepengurusan klub saat ini.
Gede yang dikenalkan sebagai Direktur Utama baru pada Selasa (14/3) ini menyatakan akan segera membawa pulang Persija ke ibu kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Latihan di mana? Jakarta. Lapangan di mana? Jakarta. Kan plat mobilna B. Saya berjanji membawa Persija kembali ke rumah. Persija berlatih nanti bisa dilihat fansnya di jakarta," ucap Gede dalam sesi konferensi pers.
Sebagai target jangka pendek, Gede sendiri memprioritaskan masalah lapangan tempat berlatih ketimbang stadion. Hal ini sesuai dengan kebutuhan tim yang hingga saat ini sering terganggu kegiatannya karena tak memiliki tempat latihan permanen.
Gede mengaku sudah mulai bergerak untuk mencari lapangan latihan Persija dan kini sedang mengurusi prosesnya. Gede bahkan yakin bisa segera mengumumkan hasilnya dalam beberapa hari ke depan.
"Kami sudah memulai pembicaraan soal lapangan di Jakarta Selatan atau Jakarta Timur. Sekarang setelah
launching, baru kami akan kirim surat. Untuk lapangan dan mess akan kumpul di suatu lokasi. Sudah 90 persen," ucapnya.
"Kami sudah bertemu dengan pemangku kepentingan yang punya kewenangan. Untuk proses perizinan, membutuhkan waktu dua sampai tiga hari."
Sebagai Direktur Utama, Gede sendiri diplot untuk mengurusi masalah finansial termasuk di antaranya merekrut sponsor-sponsor baru. Ia yakin bisa memajukan kesebelasan yang dijuluki Macan Kemayoran itu.
"Persija sekarang sudah sehat (dari sisi pendanaan dan hutang) tinggal menatap masa depan. Saya nakhoda baru bersama rekan-rekan internal (yayasan di klub internal) dan eksternal tidak akan meniru langkah dan trik siapapun," kata Gede Widiade.
"Kami punya bentuk sendiri, strategi sendiri, posisi sendiri supaya laku di Jakarta, Indonesia, dan Luar negeri (buat cari sponsor)," sambungnya.