Jakarta, CNN Indonesia -- Abdul Rahman sempat galau setelah hengkang dari Persiba Balikpapan. Ia berniat mencari tantangan baru merantau di luar Kalimantan.
Eks bek sayap Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 itu sempat bakal memperkuat Sriwijaya FC, tim kebanggaan masyarakat Palembang.
Namun, ia mengurungkan niat meski sudah sepakat dengan nilai kontrak bersama "Laskar Wong Kito". Niatnya untuk bertualang di klub luar Pulau Kalimantan pun urung.
Abdul Rahman memilih berlabuh bersama Pusamania Borneo FC (PBFC), tim yang bermarkas di Samarinda itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bek yang tak sempat dimainkan di Timnas Indonesia pada Piala AFF 2016 itu pun mengungkapkan alasannya batal ke Sriwijaya FC.
Demi sang ibu tercinta, Abdul Rahman memilih membatalkan keinginannya tampil di luar Kalimantan. Bahkan, sang ibu diakuinya sempat galau dan menangis jika ia jauh dari tempat kelahirannya di Kota Penajam, sebelah barat Balikpapan.
"Ibu saya khawatir kalau saya bermain di luar Kalimantan. Dia ingin agar saya pilih klub yang tidak jauh dari saya," terang Abdul Rahman.
Maklum, Abdul Rahman merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Kakak-kakaknya pun sudah tinggal terpisah dari ibunya.
Sang ibu yang juga sudah pisah dari ayahnya hanya hidup sendiri di Kota Penajam, Kalimantan Timur.
"Kalau dari Samarinda ke Balikpapan tidak terlalu jauh, hanya tiga jam lewat jalur darat," terang Abdul Rahman.
"Makanya saya pilih PBFC. Kalau ada urusan darurat soal keluarga, saya izinnya mudah. Bisa pulang dulu sebentar."
Penasaran di TimnasAbdul Rahman juga mengaku ingin terus mengasah kemampaunnya bersama PBFC. Pasalnya, ia masih bertekad untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia lagi suatu saat nanti.
Saat memperkuat skuat Garuda asuhan Alfred Riedl dahulu, ia memang tak pernah dimainkan sekali pun. Dirinya hanya diparkir di bangku cadangan.
"Saat itu saya kena sakit tifus ketika sudah menjalani pemusatan latihan. Tapi saya ikut berangkat dan ada di bangku cadangan saja," terang Abdul Rahman.
Statusnya yang hanya sebagai cadangan di Timnas Indonesia itu yang membuatnya penasaran. Ia ingin sekali bisa tampil di lapangan bersama pemain-pemain hebat lainnya.
"Kalau latihan saja rasanya sudah seperti pertandingan. Temponya tinggi sekali karena bermain bersama rekan-rekan seperti Andik Vermansah dan Bayu Gatra," tutur Abdul Rahman.
Di PBFC sendiri, Abdul Rahman mengaku tak hanya bisa dimainkan di bek kiri. Pelatih Pesut Etam, akunya, juga kerap mencobanya di sayap kiri.
"Pokoknya itu terserah pelatih saja. Terpenting saya tunjukkan dulu kemampuan saya," ucapnya.