Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI melegalkan aturan penggunaan
marquee player untuk kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 2017. Penggunaan pemain top tersebut disebut tidak dipaksakan kepada 18 klub peserta.
Klasifikasi pemain yang tergolong
marquee player disebut Edy adalah pemain yang minimal pernah mengikuti dua gelaran Piala Dunia atau pernah bermain di liga top Eropa.
"Gunanya, pembangkit minat dan prestasi. Bisa jadi contoh teladan. Anak-anak kita bisa mencontoh mereka dalam skill," jelas Edy usai memimpin rapat manajer di Makostrad, Jakarta, Rabu (29/3).
Meski demikian, penggunaan
marquee player ini tidak bisa dipaksakan. Sejauh ini baru Persib Bandung yang sudah memastikan lewat kehadiran Michael Essian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depannya, Edy membuka peluang beberapa klub lain yang akan menggunakan marquee player. Soal harga, Edy tidak membatasinya bahkan disebut bisa melebihi biaya pengeluaran klub untuk satu kompetisi. "Kalau mau lima pemain (marquee player) boleh. Silakan saja," sebutnya.
Regulasi lain yang diputuskan dalam rapat manajer itu yakni soal penggunaan maksimal dua pemain U-35 dan lima pemain U-23 serta tiga pemain asing yang salah satunya pemain Asia.
"Kalau ada pemain U-23 yang dipanggil timnas ya harus ditambah lagi kalau kurang ya harus ditambah. Contoh empat pemain di Bhayangkara ini kan pembinaan. Kalau dipanggil negara harus siap," tegasnya.
Selain itu, CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB) Risha Adi Wijaya menjelaskan perubahan lain di kompetisi Liga 1 datang dari perubahan susunan daftar pemain dari 18 menjadi 20 pemain.
Pemakaian minimal tiga pemain U-23 yang diwajibkan main selama 45 menit juga tetap berlaku. Sementara
water break yang semula diperbolehkan di turnamen, kini tak lagi diberlakukan di kompetisi.
"Supaya kualitas pertandingan berjalan sesuai dengan yang kita mau. Karena kami sudah pernah coba di Piala Presiden dan sudah ketahuan untung-ruginya sehingga dipututuskan pemain penggantinya jadi lima," jelas Risha.
Transfer pemain akan dibuka mulai 1 April sampai 30 April mendatang. Periode kedua transfer dibuka kembali mulai 16 Juni sampai Agustus 2017.
Mengenai
salary cap, Risha menjelaskan hal itu sebenarnya adalah kewenangan PSSI. Namun, dalam pembahasan di rapat manajer dibicarakan bahwa batasan biaya pembelian pemain minimal Rp5 miliar dan maksimal Rp15 miliar. Jumlah itu berubah dari sebelumnya yang hanya mencapai batas Rp10 miliar.