Sekjen PSSI: Marquee Player Tak Harus Mahal

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 10:14 WIB
Sekretaris Jenderal PSSI Ade Wellington berharap kehadiran marquee player bisa mendongkrak industri dan kualitas sepak bola di Indonesia.
Michael Essien jadi Marquee Player pertama di Liga 1 setelah direkrut Persib Bandung. (CNN Indonesia/T. Nugraha Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengisyaratkan belum akan mengubah rencana penerapan aturan penggunaan marquee player bagi klub peserta kompetisi Liga 1 2017.

Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Ade Wellington kehadiran marquee player diharapkan mendongkrak industri sepak bola di Indonesia. Di sisi lain, ia pun berharap bisa merangsang peningkatan kualitas pemain dari para klub peserta.

"Intinya [penggunaan marquee player] ini supaya liga bisa lebih menjual," kata Ade melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penggunaan pemain bintang itu dinilai memberatkan. Pasalnya dari 18 klub peserta Liga 1, tak semuanya memiliki ketersediaan dana yang cukup untuk mendatangkan marquee player.
Sekjen PSSI: <i>Marquee Player</i> Tak Harus MahalSekjen PSSI Ade Wellington. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Mahalnya harga yang dikeluarkan klub untuk mendatangkan marquee player memunculkan prediksi kemungkinan ada klub yang tak menggunakan jatah bintang sepak bola dunia tersebut.

Namun, hal itu dibantah Ade. Menurutnya syarat marquee player yakni yang pernah bermain di Piala Dunia tak harus bintang sepak bola denan harga mahal.

"Kan tidak semua pemain marquee harus mahal. Contohnya pemain Korea, Jepang, atau Afrika kan banyak yang berkualitas dan tidak mahal," jelas Ade.

Selain masalah dana, klub juga memikirkan faktor-faktor lain baik teknis maupun nonteknis dengan kehadiran marquee player.

Sebelumnya, Direktur Umum Arema FC Ruddy Widodo kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya lebih mendukung regulasi tiga pemain asing plus satu pemain Asia untuk diterapkan di kompetisi Liga 1.

Selain itu, lanjut Ruddy, Arema tak ingin kehadiran marquee player mengganggu keharmonisan yang menjadi faktor utama kekuatan timnya. Ia juga tidak ingin pemain bintang nantinya tidak siap jika harus melakoni laga tandang di tempat-tempat yang fasilitas lapangannya tidak memenuhi harapannya.

"Kalau soal dana kami siap. Tidak hanya soal dana, tapi banyak hal yang harus dilihat lebih jauh lagi," pungkas Ruddy.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER