Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengisyaratkan belum akan mengubah rencana penerapan aturan penggunaan
marquee player bagi klub peserta kompetisi Liga 1 2017.
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Ade Wellington kehadiran
marquee player diharapkan mendongkrak industri sepak bola di Indonesia. Di sisi lain, ia pun berharap bisa merangsang peningkatan kualitas pemain dari para klub peserta.
"Intinya [penggunaan
marquee player] ini supaya liga bisa lebih menjual," kata Ade melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, penggunaan pemain bintang itu dinilai memberatkan. Pasalnya dari 18 klub peserta Liga 1, tak semuanya memiliki ketersediaan dana yang cukup untuk mendatangkan
marquee player.
 Sekjen PSSI Ade Wellington. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Mahalnya harga yang dikeluarkan klub untuk mendatangkan
marquee player memunculkan prediksi kemungkinan ada klub yang tak menggunakan jatah bintang sepak bola dunia tersebut.
Namun, hal itu dibantah Ade. Menurutnya syarat
marquee player yakni yang pernah bermain di Piala Dunia tak harus bintang sepak bola denan harga mahal.
"Kan tidak semua pemain
marquee harus mahal. Contohnya pemain Korea, Jepang, atau Afrika kan banyak yang berkualitas dan tidak mahal," jelas Ade.
Selain masalah dana, klub juga memikirkan faktor-faktor lain baik teknis maupun nonteknis dengan kehadiran
marquee player.
Sebelumnya, Direktur Umum Arema FC Ruddy Widodo kepada
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya lebih mendukung regulasi tiga pemain asing plus satu pemain Asia untuk diterapkan di kompetisi Liga 1.
Selain itu, lanjut Ruddy, Arema tak ingin kehadiran
marquee player mengganggu keharmonisan yang menjadi faktor utama kekuatan timnya. Ia juga tidak ingin pemain bintang nantinya tidak siap jika harus melakoni laga tandang di tempat-tempat yang fasilitas lapangannya tidak memenuhi harapannya.
"Kalau soal dana kami siap. Tidak hanya soal dana, tapi banyak hal yang harus dilihat lebih jauh lagi," pungkas Ruddy.