Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah hal baru akan mewarnai gelaran kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1 musim ini. Selain kebijakan terkait aturan maksimal memainkan tiga pemain U-23, dan usia maksimal 35 tahun untuk pemain yang bisa tampil, PSSI rupanya juga berencana melakukan perubahan regulasi jumlah pergantian pemain.
Yang paling mencolok adalah jumlah maksimal pergantian pemain dari tiga menjadi lima pemain dalam satu pertandingan di Liga 1. Tentu saja aturan itu bukan hal yang lazim digunakan dalam kompetisi resmi di setiap negara di bawah aturan FIFA.
Rencana jumlah maksimal pergantian pemain itu disampaikan langsung CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB) Risha Adi Wijaya. Dengan perubahan tersebut, LIB juga melakukan perubahan jumlah susunan daftar pemain dari 18 menjadi 20 pemain. Dengan demikian, jumlah maksimal pergantian tersebut diharapkan Risha akan menambah Liga 1 menjadi lebih kompetitif.
Pemakaian minimal tiga pemain U-23 yang diwajibkan main selama 45 menit juga tetap berlaku serta tidak adanya waterbreak di setiap pertandingan di Liga 1.
"Supaya kualitas pertandingan berjalan sesuai dengan yang kita mau. Karena kami sudah pernah coba di Piala Presiden dan sudah ketahuan untung-ruginya sehingga dipututuskan pemain penggantinya jadi lima," jelas Risha.
Seperti dikabarkan, aturan mengenai jumlah pergantian pemain tersebut sudah masuk dalam draf perubahan FIFA Law of The Game yang digodok International Football Association Board (IFAB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di badan inilah seluruh aturan baru di sepak bola disetujui dan nantinya diterapkan FIFA. Jika melihat situs IFAB, jumlah pergantian pemain memang masuk dalam daftar modifikasi dalam aturan permainan.
Selain jumlah pergantian pemain, ada sejumlah pergantian lainnya yang tengah digodok, yakni ukuran lapangan; ukuran, berat, dan jenis bahan bola, ukuran gawang, dan durasi permainan.
Sementara itu, transfer pemain akan dibuka mulai 1 April sampai 30 April mendatang. Periode kedua transfer dibuka kembali mulai 16 Juni sampai Agustus 2017.
Mengenai salary cap, Risha menjelaskan hal itu sebenarnya adalah kewenangan PSSI. Namun, dalam pembahasan di rapat manajer dibicarakan bahwa batasan biaya pembelian pemain minimal Rp5 miliar dan maksimal Rp15 miliar. Jumlah itu berubah dari sebelumnya yang hanya mencapai Rp10 miliar maksimal.