Jakarta, CNN Indonesia -- Leicester City takluk 0-1 dari tuan rumah Atletico Madrid pada leg pertama Liga Champions di Stadion Vicente Calderon, Rabu (12/4) malam waktu setempat. Satu-satunya penalti Atletico pada menit ke-28 yang berhasil dieksekusi Antoine Griezmann membuyarkan perlawanan The Foxes.
Menanggapi penalti tersebut, manajer Leicester Craig Shakespeare mengeluhkannya kepada wasit Jonas Eriksson asal Swedia.
Eriksson menunjuk titik putih setelah menilai Marc Albrighton menjatuhkan Griezmann di dalam kotak penalti. Namun, Shakespeare punya pandangan berbeda dengan keputusan sang pengadil lapangan.
Pengganti Claudio Ranieri itu mengatakan pelanggaran yang dilakukan Albrighton terhadpa Griezmann terjadi di luar kotak penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu seharusnya tidak penalti, hanya tendangan bebas. Saya katakan kepada wasit, ia membuat keputusan yang keliru," terang Shakespeare seperti dikutip dari
Mirror.
Satu keputusan sang wasit tersebut dinilainya amat merugikan Leicester di Liga Champions. Pasalnya, Leicester pulang ke Inggris dengan tangan hampa.
"Anda bicara tentang perempat final Liga Champions. Keputusan besar itu tentu banyak merugikan kami di pertandingan ini. Saya pikir itu momen yang paling mengecewakan, momen krusial," ujar Shakespeare.
"Wasit membuat keputusan yang benar, bukan menerka-nerka. Itu jelas sekali tendangan bebas karena (pelanggaran) di luar kotak penalti," terang Shakespeare.
Kiper sekaligus wakil Leicester Kasper Schmeichel juga mengaku kecewa dengan penalti yang diberikan wasit Eriksson.
"Penalti itu telah menghancurkan permainan kami. Amat sulit diterima ketika itu jelas sekali (bukan penalti)," ungkap Schmeichel.