Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk realistis dalam menetapkan target untuk kontingen Indonesia di ajang multi-cabang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017.
Indonesia akan berkekuatan 110 atlet dan tampil di 13 cabang pada ISG 2017 yang akan berlangsung di di Baku, Azerbaijan, 8-22 Mei mendatang. Ke-13 cabang olahraga yang akan diikuti Indonesia adalah bola basket, bola voli, menyelam, renang, atletik, para-atletik, senam, judo, karate, menembak, taekwondo, angkat beban, dan wushu.
"Saya sudah meminta Satlak Prima untuk tidak selalu menetapkan target secara kuantitatif baik dari perolehan medali maupun peringkat," kata Menpora tanpa menyebutkan target emas seperti dikutip dari
Antara.
Imam meminta Satlak Prima untuk memaksimalkan seluruh potensi atlet-atlet nasional yang dimiliki Indonesia saat ini. Imam juga mengingatkan Satlak Prima untuk melihat kondisi yang ada, dengan mencontohkan insiden yang menimpa sprinter Muhammad Rozikin yang baru saja mengalami kecelakaan motor dan harus absen di ISG 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpora menegaskan perolehan prestasi atlet-atlet Indonesia tidak harus selalu didorong dengan capaian medali, melainkan kondisi sebenarnya para atlet yang akan turun dalam kejuaraan internasional.
"Misalkan, saat ini ada atlet lari nasional kita yang mengalami kecelakaan. Seandainya kita menargetkan dia meraih medali emas dalam ISG maka target itu akan meleset. Kami berharap kontingen Indonesia mencapai prestasi terbaik sebagaimana dalam ISG 2013," kata Menpora.
Semula Indonesia dijadwalkan tampil di 14 cabang pada ISG 2017. Namun, akhirnya Indonesia batal tampil di cabang sepak bola meski Timnas Indonesia U-22 sudah memiliki rencana persiapan jelang tampil di ISG 2017.
"Saya ingin memastikan Indonesia tidak ikut di sana (ISG)," ujar Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono.