Djanur Bicara Alasan Essien Jadi Gelandang Bertahan

CNN Indonesia
Minggu, 16 Apr 2017 15:24 WIB
Djadjang Nurdjaman tak memungkiri Michael Essien bisa berperan sebagai gelandang serang. Namun, Djanur terpaksa memainkan Essien sebagai gelandang bertahan.
Michael Essien bersalaman dengan Djadjang Nurdjaman saat Persib melawan Arema. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Bandung, CNN Indonesia -- Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, mengatakan pihaknya terpaksa memainkan Michael Essien sebagai gelandang bertahan ketika bermain imbang tanpa gol melawan Arema FC di laga pembuka Liga 1 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4).

Essien dimainkan Djadjang sebagai gelandang bertahan berpasangan dengan Hariono ketika Persib ditahan imbang Arema. Sebagai gelandang serang, pelatih yang akrab disapa Djanur itu memainkan pemain muda Gian Zola.

Djanur tidak memungkiri Essien bisa menjalani peran sebagai gelandang serang. Namun, pelatih 52 tahun itu mengaku terpaksa memainkan Essien sebagai gelandang bertahan saat melawan Arema.

"Ada pertimbangan lain (yang tak bisa diungkapkan). Tapi, saya sudah konsultasikan kepada yang bersangkutan sehingga akhirnya Essien dipasang sebagai gelandang bertahan," ucap Djanur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Essien bermain selama 78 menit ketika melawan Arema dan digantikan Dedi Kusnandar. Djanur mengaku puas melihat permainan mantan gelandang Chelsea dan Real Madrid itu.

"Seperti Anda lihat semuanya, saya pikir cukup bagus di cuaca tropis dan Essien harus beradaptasi. Ada sentuhan-sentuhan magis dan memberikan hiburan," ujar Djanur.

Pemain asing Persib lainnya, Carlton Cole, baru masuk di awal babak kedua menggantikan posisi Gian Zola. Terkait penampilan Cole, Djanur mengakui lini tengah Persib belum mampu memberikan umpan-umpan matang ke penyerang asal Inggris tersebut.

"Cole juga sama, bermain bagus. Dia banyak mengharapkan bola-bola umpan silang, namun belum maksimal. Aliran bola banyak dari sayap, terutama pada babak pertama padahal tidak punya penyundul. Kami akui kurang punya pencipta alur-alur serangan sehingga banyak mengandalkan kecepatan dari sayap," ucap Djanur.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER