BOPI Ingin Pelanggaran KITAS Ditindak Tegas

CNN Indonesia
Senin, 17 Apr 2017 21:28 WIB
Sekjen BOPI Heru Nugroho berharap ada tindakan tegas terhadap pelanggaran KITAS yang dilakukan di Liga 1 sebagai bentuk pembelajaran.
BOPI berharap ada penindakan tegas terhadap pelanggaran KITAS. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen BOPI Heru Nugroho meminta agar Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing (PPTKA) Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dapat memberikan teguran keras kepada pesepakbola asing yang bermain di Indonesia tanpa Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

Hal ini Heru sampaikan kepada CNNIndonesia.com di Kantor BOPI, Senin (17/4) petang. BOPI, kata Heru, selalu menjalin komunikasi secara informal.

BOPI berencana akan mengirimkan surat secara resmi pada Direktorat PPTKA besok (17/4) perihal status izin kerja pemain asing di Liga 1.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami [BOPI] mengharapkan supaya imigrasi menindak persoalan ini, mengambil tindakan. Kalau saya harapannya deportasi saja sekalian, biar kapok dan jadi pembelajaran," kata Heru.

"Kalau tanpa pembelajaran begini jadi seperti diremehkan, negara yang diremehkan. Gila, sebal saya. Prinsipnya begini, pekerjaan apapun meski dia itu jadi seorang kru, dia harus punya KITAS. Seluruh dunia juga begitu, hanya namanya beda-beda," katanya menambahkan.


Sebelumnya, pemain asing Persib yakni Michael Essien dan Carlton Cole mendapat sorotan usai menjalani laga resmi perdana bersama skuat Maung Bandung, karena tidak memiliki KITAS.

Heru mengatakan seharusnya kedua pemain asing itu tidak dapat bermain karena belum memiliki KITAS. Itu sesuai dengan kesepakatan yang terjadi saat BOPI mengeluarkan rekomendasi untuk bergulirnya Liga 1 ke PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi.

"Sebetulnya di Indonesia ini kementerian yang menangani persoalan ini memang harus diberitahu agar bekerja dengan benar. Selama ini kan di Indonesia selalu memudahkan sesuatu," ucap Heru.


"Bahasanya begini, bukan masalah turnamen atau kompetisi, tapi ketika dia bekerja di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang -- diatas 60 hari -- ya harus pakai KITAS. Kami minta supaya ini tidak terulang lagi. Pokoknya sebelum ada KITAS, [pemain asing] jangan turun bermain dulu," ucapnya melanjutkan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER