Paulo Dybala 'Cerminan' Lionel Messi

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2017 15:36 WIB
Berasal dari Argentina, cebol, dinamis, dan memiliki kaki kiri yang mematikan. Hal tersebut identik dengan Lionel Messi dan kini jadi prototipe Paulo Dybala.
Berasal dari Argentina, cebol, dinamis, dan memiliki kaki kiri yang mematikan. Hal tersebut identik dengan Lionel Messi. Itu kini jadi prototipe Paulo Dybala. (AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berasal dari Argentina, cebol, dinamis, dan memiliki kaki kiri yang mematikan. Hal tersebut identik dengan Lionel Messi bintang Barcelona.

Namun, kini prototipe Messi itu bisa ditemukan pada bintang muda Juventus, Paulo Dybala. Perbedaan keduanya adalah, posisi bermain. Jika Messi kerap bermain di sektor sayap, Dybala adalah seorang penyerang lubang.

Bicara perbandingan antara Messi dan Dybala, Gonzalo Higuain menilai penyerang Barcelona itu masih tetap yang terbaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Messi masih tetap yang terbaik. Dia menunjukkan itu setiap hari," tukas Higuain yang juga berasal dari Argentina seperti dikutip dari AFP, Selasa (18/4).

"Namun, Paulo masih muda. Dia baru 23 tahun dan masih bisa memiliki dunia dengan kakinya," sambung Higuain.

Menurut Higuain, Dybala memiliki karakter potensial dalam permainannya untuk menjadi salah satu pesepak bola terbaik dunia--seperti Messi.

"Namun, setelah berada di puncak dengan cepat, akan tak mudah untuk tetap di sana bertahun-tahun lamanya. Akan ada yang naik dan turun, dan anda harus selalu menjaga keseimbangan, dan tak terpaku kritik atau pujian," saran Higuain kepada Dybala.

Kedua pemain bakal kembali berhadapan pada leg kedua Liga Champions di Camp Nou, Rabu (19/4). Dybala dkk melangkah ke perempat final leg kedua ini dengan membawa keunggulan agregat gol 3-0. Pada leg pertama, Dybala mencetak dua gol untuk kemenangan Juventus 3-0 atas Barcelona di Turin, Italia, Selasa (11/4).

Paulo Dybala 'Cerminan' Lionel MessiGonzalo Higuain. (REUTERS/Tony Gentile)
Namun, keunggulan agregat besar itu tak bisa menjadikan Dybala dan rekan-rekannya di Juventus jemawa saat melawat ke Camp Nou malam nanti.

Pasalnya, Barcelona memiliki preseden positif dalam membalikkan keunggulan besar tim lawan. Terakhir adalah Paris Saint-Germain yang disingkirkan di babak 16 besar meski sempat unggul agregat 4-0 pada leg pertama.

"Mari tak merusak [keunggulan] ini sekarang," tukas Dybala menyambut laga leg kedua di Camp Nou.

Analisis dari leg pertama perempat final Liga Champions: Barcelona Seperti Kalah 0-6 dari Juventus
Dybala dan Messi--meski sama-sama berasal dari Argentina--masih memiliki kesempatan yang singkat berada di satu lapangan. Berbeda halnya dengan Higuain dan Messi yang kenyang bersama di timnas Argentina.

Pekan lalu, di markas Juventus di kota Turin, adalah untuk kali kedua Dybala dan Messi berada dalam lapangan yang sama.

Pengalaman pertama keduanya berada dalam satu lapangan tak lah menyenangkan pada kualifikasi Piala Dunia, September silam.

Kala itu, melawan Uruguay, Dybala diusir dari lapangan. Di tengah kesedihan, dan linangan air mata saat berjalan keluar lapangan, Messi adalah salah satu sosok yang mencoba menenangkan Dybala.

"Messi meminta saya untuk tetap tenang, hal-hal seperti ini kerap terjadi dan itu adalah kecerobohan wasit," kenang Dybala akan apa yang diutarakan Messi padanya kala itu.

Kartu merah di laga debut Dybala itu pun makin mengidentikkan dirinya dengan Messi. Messi pun mengakhiri debutnya pada 2005 silam lewat kartu merah.

Kala itu, pada 17 Agustus 2005, di ajang persahabatan melawan Hungaria, Messi hanya berada di lapangan selama satu menit sebagai pemain pengganti sebelum diusir wasit. Messi diusir wasit karena menyikut pemain Hungaria, Vilmos Vanczak.

Terlepas dari debut buruk tersebut, Dybala tetap sosok pemuda yang memuji Messi--seperti Messi memuji legenda Argentina, Diego Maradona.

"Mimpi saya adalah bermain satu-dua dengan dia, dan saya bisa melakukan itu. Rasanya menyenangkan bisa bermain di sisinya," kata Dybala.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER