Jakarta, CNN Indonesia -- Putra daerah, atlet tersukses, pelatih tersukses, peletak dasar permainan tim, melegenda hingga ke seluruh dunia.
Lima kombinasi itu sudah cukup untuk meyakinkan para pemangku kepentingan di kota Amsterdam guna memberi penghormatan baru bagi mendiang Johan Cruyff.
Cruyff telah mangkat dari dunia fana pada 24 Mei 2016 setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang menggerogoti kesehatannya. Kejayaan Cruyff di lapangan hijau baik sebagai pemain maupun pelatih membuat Amsterdam memberikan penghormatan khusus baginya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klub terbesar Belanda yang bermarkas di kota tersebut, Ajax Amsterdam, bakal memiliki markas dengan nama Johan Cruyff. Amsterdam Arena yang menjadi markas Ajax telah disepakati bakal berganti nama menjadi Johan Cruijff Arena. Dalam bahasa Belanda, Cruyff ditulis Cruijff.
"Dewan Amsterdam Arena, Dewan AFC Ajax, dan juga wali kota [Amsterdam] telah menyetujui nota kesepahaman untuk mengubah nama dari Amsterdam Arena jadi Johan Cruijff Arena," demikian pernyataan resmi yang dilansir Ajax Amsterdam, Selasa (25/4).
Selanjutnya, perubahan resmi jadi nama tersebut bakal menunggu persetujuan dari dewan kota, manajemen, serta pengawas Amsterdam Arena dan Ajax. Setidaknya dibutuhkan waktu paling lama enam bulan untuk mendapati tulisan Johan Cruijff Arena terpampang di depan markas Ajax Amsterdam.
 Amsterdam Arena yang diusulkan berganti nama jadi Johan Cruijff Arena merupakan markas Ajax Amstedam. (AFP PHOTO / ANP / COR MULDER) |
Cruyff adalah sosok pesepak bola legendaris dunia. Bukan hanya karena kemampuannya dalam mengolah bola saja, Cruyff adalah penyempurna filosofi 'total football' yang dibangun pelatih legendaris Belanda, Rinus Michels (1928-2005).
Butuh seorang Cruyff bagi Michels untuk memastikan strategi
total football-nya berjalan saat berada di Ajax, timnas Belanda, dan Barcelona.
Bagi Ajax, Cruyff yang menghabiskan karier pesepakbola selama 11 tahun dalam dua periode dalam klub tersebut, ikut menyumbang 19 trofi termasuk tiga Piala Champions (saat ini disebut Liga Champions). Lalu, kala menjadi juru taktik tim, Cruyff membawa tim tersebut dua kali Piala Belanda dan satu Piala Winner.
Selain di Ajax, Cruyff pun legenda bagi klub Katalonia, Barcelona. Bukan hanya menyumbang trofi, kala menjadi pelatih Cruyff adalah bidan dari akademi sepak bola Barcelona modern, La Masia, yang bertahan hingga kini.
Putra dari Cruyff, Jordi, menyambut baik penghormatan Ajax dan kota Amsterdam atas mendiang ayahnya. Seperti dikutip dari
ESPN FC, Jordi yang pernah bermain untuk Barcelona dan Manchester United itu pun menyambut tribut untuk Cruyff sebagai warisan bagi sepak bola Belanda, terutama Amsterdam.
"Terima kasih untuk semua yang membuat ini terjadi," ucap Jordi lewat kicauan di akun
Twitter sambil menyertakan stadion Ajax dengan papan nama Johan Cruijff Arena.
Penghormatan yang diberikan kepada Cruijff oleh Amsterdam dan Ajax adalah yang tak biasa dalam sejarah sepak bola dunia--terutama Eropa. Hanya sedikit stadion yang tercatat dinamai untuk menghormati legenda klub sepak bola yang bermarkas di sana. Umumnya penghormatan itu diterapkan lewat pembangunan patung, tugu, atau menamai tribun dengan nama sang legenda.
Selain bakal Johan Cruijff Arena, berikut adalah stadion-stadion yang menjadi markas tim raksasa yang dinamai dari legenda klub tersebut.
Santiago Bernabeu Santiago Bernabeu yang menjadi markas Real Madrid. (AFP PHOTO / EUROPA PRESS) |
Sebelum Cruijff Arena yang paling terkenal adalah Santiago Bernabeu--markas Real Madrid. Santiago Bernabeu atau yang bernama lengkap Santiago Bernabeu de Yeste merupakan salah satu legenda Real Madrid sebelum kehadiran Alfredo di Stefano atau Ferenc Puskas.
Bernabeu bermain untuk Real Madrid sebagai penyerang sejak masih muda. Pada usia 14, di tahun 1909, Bernabeu yang lahir di provinsi Albacete bergabung dengan tim junior Madrid.
Ia kemudian masuk tim senior Los Blancos pada 1911 dan bermain di sana hingga gantung sepatu pada 1927. Selain penyerang subur, Bernabeu pun dikenal sebagai kapten bagi para Madridista kala itu.
Di ujung kariernya sebagai pesepakbola, Bernabeu masuk tim kepelatihan dari mulai Direktur Sepak Bola, asisten manajer, hingga menjadi pelatih utama (1936-1941).
Pada 1936, ketika pecah perang sipil, dan sepak bola tak bisa dimainkan, Bernabeu adalah salah satu pejuang nasionalis yang dipimpin Jenderal Agustin Munoz Grandes. Setelah perang usai, Bernabeu mendapati Madrid ibarat klub yang mati karena perang sipil. Dia pun berjuang membangunnya, lalu menjadi Presiden Madrid kurun waktu 1943-1978.
Giuseppe Meazza
 Stadion Giuseppe Meazza di distrik San Siro, MIlan. Italia. (AFP PHOTO/ DAMIEN MEYER) |
Di Italia, nama stadion yang paling terkenal dicomot dari legenda adalah Giuseppe Meazza yang menjadi markas Internazionale Milan.
Namun, bukan hanya Inter Milan saja yang bermarkas di stadion yang berada di distrik San Siro, Milan itu. Rival sekota, AC Milan pun bermarkas di stadion yang mulai dipakai sejak 1926 silam. Namun, Milan tak menyebut stadion itu dengan nama Giuseppe Meazza saat bermain di sana namun menggunakan nama resmi San Siro.
Meazza (1910-1979) merupakan salah satu penyerang legendaris Italia di dekade 1930-40an. Putra daerah Milan itu memulai karier di Inter Milan pada 1927 dan menutup karier di klub yang sama dua dekade kemudian.
Namun, Inter bukan satu-satunya klub yang dibela Meazza. Ia pun tercatat pernah berkostum Milan (1940-1942), Juventus (1942-1943), Varese (1944), dan Atalanta (1945-1946).
Bersama Meazza, Inter Milan sempat merasakan Scudetto tiga kali dan menjadi runner up Serie A sebanyak tiga kali. Selain itu ia ikut mempersembahkan dua Piala Dunia bagi timnas Italia.