Jakarta, CNN Indonesia -- Chelsea akhirnya dipastikan merengkuh trofi Liga Primer Inggris 2016/2017. Kemenangan 1-0 atas West Bromwich Albion berkat gol penyerang asal Belgia Michy Batshuayi di pekan ke-36 menjadi penentu titel juara mereka.
Ini merupakan 'mahkota' keenam yang mampu diraih The Blues sepanjang sejarah kompetisi kasta tertinggi di negeri monarki tersebut.
Bukan hanya Chelsea, sukses itu juga ditujukan kepada sang juru taktik baru, Antonio Conte. Manajer 47 tahun itu juga mencatatkan sejarah di Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Conte tercatat sebagai manajer kedua asal Italia yang sukses 'bermahkota' bersama Chelsea.
Sebelum Conte, manajer Chelsea asal Italia lainnya yang pernah merasakan gelar juara Liga Primer Inggris adalah Carlo Ancelotti.
Ancelotti pernah membawa The Blues merengkuh trofi bermahkota tersebut pada musim 2009/2010. Total tiga gelar yang dipersembahkan Don Carletto tersebut untuk Chelsea, yakni Community Shield 2009, Piala FA 2010 dan Liga Primer Inggris 2009/2010.
Yang menarik, kedua manajer itu memiliki kesamaan lain saat mengantarkan Chelsea juara. Ancelotti dan Conte mampu mempersembahkan gelar juara pada musim pertamanya di The Blues.
Bukan hanya Ancelotti dan Conte yang pernah menangani Chelsea. Ada dua juru taktik asal Italia lainnya yang pernah bekerja untuk Chelsea.
Mereka adalah Gianluca Vialli dan Roberto Di Matteo. Namun, dua manajer tersebut tak pernah mempersembahkan gelar juara Liga Primer Inggris untuk The Blues.
Di Liga Primer Inggris sendiri, Conte tercatat sebagai manajer keempat asal Italia yang sukses menyabet trofi Liga Primer Inggris.
Ancelotti merupakan manajer pertama yang mencatatkan sejarah sebagai juru taktik asal Italia yang sukses meraih Liga Primer Inggris.
Berikutnya ada nama kompatriotnya, Roberto Mancini, yang berhasil mengangkat trofi tersebut pada musim 2011/2012. Mancini mempersembahkan 'Si Mahkota Emas' itu untuk Manchester City.
Claudio Ranieri juga sebagai manajer Italia yang mampu meraih trofi Liga Primer Inggris musim lalu untuk Leicester City.
Sukses Ranieri disebut-sebut sebagai kisah yang paling menggemparkan lantaran membawa tim semenjana tersebut meraih trofi itu untuk kali pertamanya. Cerita tersebut dikenal pula sebagai dongeng Cinderella di kompetisi Liga Primer Inggris yang mampu diwujudkan Ranieri.
Uniknya lagi, Ranieri mampu merengkuh impiannya itu setelah ia gagal mempersembahkan gelar untuk Chelsea sejak bergabung pada 2000 hingga 2004 silam.
Kini cerita indah itu tengah dirasakan Conte yang baru membesut Chelsea musim ini.