Jakarta, CNN Indonesia -- Madura United harus rela tidak mendapat dukungan suporternya saat menghadapi Arema FC pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Minggu (14/5).
"Ini berdasarkan hasil koordinasi dengan petugas keamanan atas pertimbangan keamanan," kata Manajer Madura United FC Haruna Soemitro seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/5).
Jika Madura tetap ingin membawa suporter ke Malang, petugas meminta agar dikawal aparat kepolisian polres yang ada di Madura, baik Polres Sumenep, Pamekasan, Sampang, maupun Polres Bangkalan.
Kebijakan ini, sambung Haruna, karena mobil yang dikendarai suporter Madura United yang datang ke Malang pernah dilempari batu oleh oknum suporter beratribut Arema saat pertandingan lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin karena pertimbangan itu, maka petugas meminta agar meminta pengawalan apabila hendak datang ke Malang," tutur Haruna.
Sementara, suporter Madura United FC dari kelompok Taretan Dhibi, Pecot Mania, Trunojoyo Mania, dan K-Conk Mania, memilih untuk tidak datang ke Malang. Mereka berniat menggelar nonton bareng di masing-masing kabupaten di Pulau Madura.
"Kalau di Pamekasan nobar oleh kalangan suporter akan digelar di area monumen Arek Lancor, Pamekasan," kata pembina suporter Taretan Dhibi' Faisal Ibrahim.
Laga lanjutan Liga 1 antara Madura United FC melawan Arema FC akan digelar Minggu (14/5) mulai pukul 18.30 WIB di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 25 pemain Madura United FC telah diboyong ke Malang guna menghadapi laga lanjutan itu, termasuk tiga pemain asing yakni Fabiano Beltrame, Dane Melovanovic, dan Peter Osaze Odemwingie.
Pada Sabtu malam, klub berjuluk "Laskar Sape Kerrap" ini telah melakukan uji coba lapangan di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Kami berharap bisa membawa tiga poin, meski kami datang ke sini tanpa dukungan suporter," kata pelatih Madura United FC Mario Gomes De Oliviera.