Jakarta, CNN Indonesia -- Persib Bandung berhasil mewujudkan misinya membawa poin ke Bandung saat dijamu Semen Padang. Bermain di Stadion H. Agus Salim, Sabtu (13/5) Maung Bandung sukses menahan tuan rumah Kabau Sirah dengan skor 0-0.
Hasil tersebut secara tidak langsung membuat rekor minor Persib selama bertanding di Padang terpatahkan. Maklum, dalam dua pertemuan kedua tim sebelumnya di Stadion H. Agus Salim, Semen Padang selalu tampil dominan dengan meraih kemenangan telak atas Persib.
Pada Liga Super Indonesia 2014, Persib harus kalah 1-3, rekor buruk kemudian berlanjut di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, karena saat itu Persib harus pulang tertunduk lesu usai takluk 0-4 di Padang.
"Kami bersyukur bisa mencapai target di Padang. Selain target poin, kami juga berhasil mencapai target bermain lebih baik dari dua laga sebelumnya, yang memang kami akui buruk," ucap Djadjang Nurdjaman seusai laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibanding dengan saat main lawan Persegres Gresik United dan Persipura Jayapura, permainan kami hari ini sudah mulai membaik. Organisasi permainan bagus, dan kami bisa keluar menyerang. Artinya target kami tercapai," lanjutnya.
Pelatih yang akrab disapa Djanur itu mengungkapkan, keberhasilan timnya meredam permainan Semen Padang yang terkenal agresif bila bermain di kandang sendiri tak terlepas dari evaluasi atas pertemuan sebelumnya.
Djanur menilai, dua kekalahan yang pernah dialami Persib di Padang merupakan akibat dari banyaknya kesalahan elementer yang dibuat pemain. Sehingga, anak-anak Kabau Sirah mampu memanfaatkan celah.
"Sebetulnya ada sesuatu yang membuat kami selalu sulit menang di Padang. Saya ingat waktu kalah 0-4 tahun lalu itu, memang ada kesalahan elementer dari kami.”
"Tapi, saya coba tekankan untuk konsentrasi penuh agar tidak ada kesalahan yang dibuat. Hasilnya hari ini kami bisa ladeni permainan agresif Semen Padang," tutur Djanur.