Korlap Viking: Aksi Pendukung Ahok di Bandung Salah Momen

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 09:18 WIB
Koordinator lapangan Viking Yana Umar menganggap aksi 1.000 lilin pendukung Ahok di Bandung salah momen karena bertepatan dengan nobar Persib Bandung.
Aksi 1000 lilin oleh pendukung Ahok di Bandung dinilai Korlap Viking Yana Umar salah momen. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator lapangan kelompok suporter Persib Bandung Viking, Yana Umar, menilai aksi pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok gelar 1.000 lilin di Bandung digelar di momen yang salah.

Yana menilai kesalahannya ada pada waktu aksi tersebut yang digelar bersamaan dengan acara nonton bareng (nobar) Bobotoh saat Persib melawan tuan rumah Semen Padang, Sabtu (13/5) malam waktu setempat.

"Seharusnya mereka (para pendukung Ahok) kalau mau bikin acara diundur dulu karena Bobotoh juga ada acara besar (nobar)," ucap Yana Umar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/5) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah menjadi kelaziman nobar ini, sebaiknya memang tidak perlu ada acara besar selain Bobotoh jika sudah harinya Persib main."

Yana Umar pun menganggap wajar kemarahan para Bobotoh terhadap para pendukung Ahok di media sosial macam Twitter.

Kegeraman itu dipicu lantaran Bobotoh merasa dituding sengaja memecah konsentrasi aksi 1.000 lilin oleh para pendukung Ahok dengan mengerahkan massa.

Padahal, Yana melihat tak ada masalah bagi Bobotoh jika para pendukung Ahok telanjur menggelar aksi 1.000 lilin bertepatan dengan nobar para Bobotoh.

"Ini salahnya lebih parah lagi. Sudah bikin aksi berbarengan, mereka juga menyalahkan Bobotoh sengaja bikin aksi untuk memecah konsentrasi," ucap Yana Umar.

Lebih lanjut Yana Umar mengatakan Bobotoh sudah merencanakan acara nobar jauh sebelum rencana aksi 1.000 lilin para pendukung Ahok di Bandung.

"Nobar kami sudah ada izinnya karena langsung diurus oleh Kadispora Jawa Barat," ucap Yana Umar.

Yana Umar juga enggan mengomentari terkait ramai-ramai pendukung Ahok yang meminta gubernur non-aktif DKI Jakarta itu dibebaskan dari penjara. Ahok dipenjara dua tahun dengan pasal penistaan agama.

"Itu masalah orang Jakarta dan sudah masuk politik. Bukan urusan kami (para Bobotoh)," tutur Yana Umar.

Di lain pihak, Ketua Viking Heru Joko enggan mengomentari ribut-ribut Bobotoh dengan para pendukung Ahok di media sosial. "Tidak usah dibesar-besarkan, biasa saja," kata Heru saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/5).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER