Jakarta, CNN Indonesia -- PSM Makassar akhirnya menelan kekalahan perdana di Liga 1 setelah menyerah 1-2 dari PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Senin (15/5). Namun, kepemimpinan wasit di lapangan kembali menjadi sorotan.
Pelatih PSM Robert Rene Alberts menilai skuat asuhannya tampil cukup bagus namun harus dicederai kepemimpinan buruk dari wasit Handri Kristanto.
"Tidak ada kekurangan sedikitpun dari PSM. Hanya kinerja wasit yang kurang. Kalau mau, saya akan berikan bukti rekaman video kepada Anda," kata kata Rene Alberts usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harusnya bisa mendapatkan dua penalti dan satu pemain PS TNI harus keluar," sambung pelatih asal Belanda tersebut.
Penalti yang dimaksud Rene adalah ketika bek PS TNI, Facundo Talin, menangkap bola di dekat kotak penalti dalam duel udara. Bek asal Argentina itu mengira wasit meniup peluit sehingga bola pun sengaja ditangkap.
Pemain dan ofisial PSM akhirnya kecewa karena wasit hanya memutuskan
dropball.
Hukuman penalti seharusnya kembali didapat PSM di babak kedua ketika Hamka Hamzah yang mencoba meraih bola dihantam oleh penjaga gawang TNI Teguh Amiruddin. "Banyak keputusan wasit yang tak konsisten," keluhnya.
Tak berhenti sampai di situ, Rene juga memprotes keras keputusan wasit yang hanya memberikan kartu kuning kepada Manahati yang terbukti mencekik terhadap pemain PSM di lapangan.
"Seorang pemain PS TNI (Manahati) bisa mencekik depan pemain saya dan tidak dapat kartu merah. Apakah saya ini bodoh atau tidak, atau kah tidak ada dalam peraturan pertandingan?"
"Saya punya pengalaman 30 tahun sebagai pelatih dan bisa melihat wasit yang bagus atau tidak," cetus mantan pelatih Arema tersebut.
Hal senada juga dijeluhkan kiper PSM, Rivki Mokodompit. Ia berharap PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 bisa membenahi kualitas wasit di lapangan.
"Selamat untuk PS TNI. Tapi, sebagai pemain kecewa dengan wasit, sangat kurang. Kami berharap itu semua dapat diproses, agar adil berikutnya," ujar Rivki.
PS TNI memang dikenal sebagai tim bertipikal permainan keras. Sebelumnya, bek Abduh Lestaluhu juga terlibat kasus pemukulan terhadap pemain lawan. Akibatnya, ia diganjar sanksi larangan bermain di lima laga plus denda Rp10 juta.