Jakarta, CNN Indonesia -- Pascapensiunnya Sir Alex Ferguson, Manchester United memiliki prestasi yang naik turun. David Moyes yang ditunjuk langsung Ferguson untuk menukangi MU pada 2013 silam bisa disebut sebagai pesakitan di mata publik Old Trafford.
Moyes pada akhirnya tak bisa berkata banyak, ia bahkan dipecat saat musim 2013/14 menyisakan dua bulan lagi. Ia digantikan legenda MU, Ryan Giggs sebagai caretaker manajer namun MU finis di peringkat 7.
 David Moyes. (Reuters/John Sibley) |
Setelah itu, MU diasuh Louis van Gaal selama dua musim. Dan, setelah prestasi tak begitu cemerlang musim lalu, Jose Mourinho masuk menggantikan Van Gaal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang ini, Marouane Fellaini dan Juan Mata bisa dikatakan sebagai 'anak kandung' dari prestasi MU yang bak wahana permainan rollercoaster hingga saat ini.
Kedua sosok itu merupakan bintang yang dibawa Moyes ke Old Trafford. Mereka terus bertahan dan menjadi tulang punggung MU hingga saat ini meski sekadar pelapis.
Fellaini Sang Menara KriboFellaini yang memiliki tinggi 194 cm adalah menara di lini tengah tim yang ia bela.
Gelandang keturunan Maroko yang berkebangsaan Belgia ini kerap menjadi pilihan utama Mourinho untuk menemani Pogba di lini tengah MU. Ia bahkan menyingkirkan mantan kapten timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger (kini di Amerika Serikat) dan gelandang Perancis Morgan Schneiderlin (kini di Everton).
Sepanjang musim ini di Liga Inggris, Fellaini telah bermain 27 kali, 10 di antaranya masuk sebagai pemain pengganti. Dia ikut membawa MU menjuarai Piala Liga dengan torehan 1 gol dari 4 laga musim ini. Sementara itu, di Liga Europa hingga partai final mendatang Fellaini telah bermain 10 kali dan mencetak 1 gol untuk MU.
 Jose Mourinho kerap memberikan kepercayaan kepada Marouane Fellaini untuk memberi perubahan bagi MU di lapangan hijau pada musim ini. (Reuters / Andrew Couldridge) |
Sayangnya, musim ini berpeluang jadi akhir dari petualangan Fellaini di Old Trafford. Pasalnya pria berusia 29 tahun itu didekati tim asal Turki, Trabzonspor. Seperti dilansir dari
ESPN FC, Presiden Trabzonspor, Muharrem Usta, memastikan timnya tengah mengincar Fellaini dan mantan penyerang Real Madrid, Roberto Soldado yang kini di Villarreal.
Namun, sebelum itu terjadi, Fellaini menegaskan dirinya ingin memberikan persembahan terakhir yakni membawa MU menjuarai Liga Europa. MU bakal melawan Ajax Amsterdam di partai puncak Liga Europa pada 24 mei nanti.
"Saya tahu kualitas saya, saya tahu apa yang bisa saya lakukan. Saya setuju musim pertama saya di sini pernah sulit namun setelahnya saya tampil baik. Saya bermain di banyak pertandingan, saya memiliki lebih dari 100 pertandingan di Manchester United," ujar Fellaini seperti dikutip dari
Manchester Evening News.
Mata yang Terancam James RodriguezSerupa Fellaini, Juan Mata pun terancam tak lagi bersama MU musim depan. Rumor kuat akan hadirnya gelandang Real Madrid, James Rodriguez di Old Trafford membuat posisi Juan Mata dalam tanda tanya.
Hanya tiga musim, di bawah Moyes [lalu Giggs] dan Van Gaal, Mata memiliki menit bermain reguler bersama MU. Sejak dipegang Mourinho saat ini, posisi Mata tergeser. Sepanjang musim ini, Mata bermain 24 kali di Liga Inggris di mana enam laga ia masuk sebagai pemain pengganti, dan 17 kali tak bermain 90 menit.
Dari total laga tersebut, Mata telah menyumbang tiga assist dan enam gol untuk MU.
 Juan Mata lebih sering mendapatkan kepercayaan di lini serang MU saat diarsiteki Louis van Gaal dan sang asisten, Ryan Giggs. (Reuters / Jason Cairnduff) |
Keberadaan Paul Pogba dan Ander Herrera di lini tengah membuat Mourinho membutuhkan sosok dengan karakter playmaker seperti Eden Hazard (Chelsea) dan Mesut Oezil (Arsenal). Dan, dilansir dari
Goal, Rodriguez dinilai bisa mengisi itu dibandingkan Mata.
Nama Mata memang belum dirumorkan dengan klub mana pun. Namun merujuk pada pilihan taktik musim ini dan peluang kedatangan Rodriguez, Mata bisa jadi menerima pinangan dari klub mana pun demi menit bermain reguler di usianya yang 29.
Sayangnya, peluang Mata untuk tampil dalam tim saat MU berlaga di final Liga Europa terancam karena persoalan cedera. Namun, Mata menegaskan harapannya bisa melihat MU mengangkat trofi tersebut di Stockholm.
"Saya harap kami bisa menikmati sesuatu yang sama [seperti dirinya di tim Chelsea saat menjuarai Liga Champions] setelah final di Stockholm," kata Mata.