Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Mitra Kutai Ketanegara, Jafri Sastra, mengapresiasi keputusan PSSI yang memberhentikan sementara sejumlah wasit kompetisi Liga 1 beberapa waktu lalu.
"Ini hal-hal normal dan wajar. Jangankan wasit, pelatih saja sudah ada yang dipecat dua atau tiga pertandingan. Jadi masing-masing sudah punya standar," kata Jafri kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.
Sebelumnya, PSSI menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara 18 wasit dengan rincian 8 wasit dan 10 asisten wasit. Delapan belas perangkat pertandingan tersebut merupakan perangkat pertandingan yang memimpin laga Liga 1 dan Liga 2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kemajuan sepak bola, itu risiko sebuah pekerjaan. Yang penting setelah ini adalah dicari solusinya. Kalau ada yang berhentikan sementara, solusi juga harus dicari," ucap Jafri.
"Mereka pasti mau belajar untuk jadi yang bagus dan banyak wasit yang usianya masih muda. Istilahnya ini teguran, dan harus ada pembinaannya," katanya menambahkan.
Kinerja wasit di Liga 1 dan Liga 2 kerap mendapat kritikan dari klub.
Di Liga 1 misalnya, Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts menilai skuat asuhannya tampil cukup bagus namun harus dicederai kepemimpinan buruk dari wasit Handri Kristanto dalam pertandingan melawan PS TNI di Stadion Pakansari (15/5). Menurutnya, Handri tak adil karena tak memberikan keputusan penalti bagi PSM lantaran bola ditangkap bek PS TNI Facubdo Talin yang salah mendengar tiupan peluit di area kotak penalti.
Sementara itu di Liga 2, ketidaktegasan wasit Bambang Setiono dalam pertandingan antara Persis lawan Sragen United (30/4), menjadi salah satu sebab perkelahian antara pemain dari kedua tim tersebut. Perkelahian terjadi karena Bambang tidak tegas dalam memutuskan pelanggaran yang dilakukan kiper Sragen, Andi Setiawan.