Bandung, CNN Indonesia -- Persib harus puas meraih satu poin pada pertandingan ke-7 di Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (20/5). Dalam laga tersebut Persib ditahan imbang tim tamu dengan skor 2-2.
Akibatnya, posisi Persib kini tertahan di posisi 2 klasemen dengan 13 poin. Meskipun tetap mencatat rekor sebagai satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga 1, Pelatih persib Djadjang Nurdjaman mengaku kurang puas dengan pencapaian timnya pada pertandingan tersebut. Pelatih yang akrab dengan sapaan Djanur itu menilai seharusnya Persib mampu meraih tiga poin atas Borneo.
"Hasil yang mengecewakan. Seharusnya, dari permainan seperti itu kami harusnya kami menang. Jujur saja, itu merugikan bagi kami karena bermain di kandang seharusnya kami bisa menang untuk tetap menjaga posisi di papan atas,” ujar Djanur usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djanur mengakui kegagalan eksekusi penalti Michael Essien secara tidak langsung memengaruhi konsentrasi para pemainnya pada menit-menit akhir.
"Namun apa boleh buat, satu peluang penalti terbuang, yang membuat kami tidak bisa mempertahankan kemenangan. Mohon maaf kepada bobotoh, karena kami tidak bisa memberikan kemenangan,” ujar pelatih yang mampu membawa Persib menjuarai Liga Super Indonesia (ISL) 2014 tersebut.
Di tengah ketatnya duel melawan Borneo, Persib yang tengah unggul 2-1 mendapatkan tendangan penalti pada menit ke-72. Penalti diberikan saat Leonard Tupamahu dianggap melakukan pelanggaran terhadap Michael Essien di kotak terlarang.
Essien mengambil tugas sebagai eksekutor penalti Persib. Namun mantan pemain Chelsea itu tak bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Essien melepaskan tembakan ke arah kiri gawang. Namun tendangan Essien melambung jauh di atas gawang meskipun kiper Muhammad Ridho sudah bergerak ke arah yang salah.
Djanur menegaskan untuk bola-bola mati dirinya tak memutuskan berkaca pada situasi di lapangan saat laga berlangsung. Untuk eksekusi bola-bola mati, termasuk penalti, kata Djanur sudah ditentukan sejak awal. Namun, terkadang situasi di lapangan membuat para pemainnya melakukan improvisasi sendiri.
"Jadi, sebelum pertandingan saya sudah tunjuk nama eksekutor. Saya tunjuk Vlado [Vladimir Vujovic]. Di lapangan saya tidak bisa berteriak keras ketika Essien pegang bola. Vlado juga tidak bisa memaksa untuk ambil,” ungkap Djanur.
Dalam laga tersebut, bomber naturalisasi asal Belanda, Sergio van Dijk juga memulai debutnya. Sayang, dia tidak tampil penuh karena masih belum pulih seratus persen.
"Sergio belum sepenuhnya pulih, tapi kalau lihat progress dia cukup baik meski masih minim kontribusi. Tapi, ada satu asis yang dia buat," terangnya.