Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Klub Persebaya Surabaya Candra Wahyudi menegaskan pemecatan Iwan Setiawan dari kursi pelatih tidak sepenuhnya berasal dari tekanan Bonek, suporter klub Persebaya.
"Tidak [bukan karena desakan Bonek]. Karena dalam tim pelatih itu pemimpinnya pelatih kepala. Jadi strukturnya begitu," kata Candra dalam rilis resmi Persebaya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (22/5).
"Kalau kami evaluasi, ya pasti pelatih kepala dulu. Kalau mau kami putuskan ya pasti pelatih kepala dulu," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Candra mengatakan pertemuan terakhir secara tatap muka dengan Iwan sekitar dua pekan lalu. Ia membenarkan bahwa Iwan diputus kontrak dengan manajemen tanpa bertatap muka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemutusan kontrak ini kami lakukan secara lisan. Karena sejak dari [pertandingan lawan] Martapura (30/4), beliau tidak ada di Surabaya sejak saat itu,” ucap Candra.
Saat ini Persebaya sendiri baru mengantongi lima poin dari empat pertandingan laga Liga 2 yang telah dijalani.
Selain faktor hasil, hal yang memengaruhi keputusan manajemen kemungkinan karena Iwan sempat berselisih dengan Bonek. Manajemen pun memberikan sanksi larangan menemani Persebaya bertanding dalam satu laga plus denda Rp100 juta.
Meski demikian, Candra menyebut komunikasi manajemen dan Iwan tetap berjalan lancar. Dalam waktu dekat, manajemen berjanji untuk memenuhi klausul kontrak yang disepakati.
“Kami tinggal mematangkan beberapa klausul yang insya Allah tidak mematahkan komitmen, tapi sudah harus kami matangkan dalam waktu satu-dua hari. Sekarang dan kemarin kami sudah berkomunikasi intens dengan beberapa kandidat," ujar Candra.