Jakarta, CNN Indonesia -- Persija Jakarta terus berbenah demi memperbaiki performa di kompetisi Liga 1 musim ini. Salah satu faktor yang digenjot adalah mendongkrak kekuatan fisik seluruh penggawa Macan Kemayoran.
Staf kepelatihan Persija menggelar tes kesehatan di laboratorium Somatokinetika Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Selasa (23/5). Ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketahanan fisik pemain di lapangan.
Ismed Sofyan dkk menjalani sejumlah tes kesehatan secara keseluruhan. Di antaranya tes antrophometry, prosentase lemak, fungsi paru-paru,
whole body reaction, kelenturan, kekuatan otot,
vertical jump, koordinasi, dan aerobik maksimal.
Pelatih fisik Persija Jakarta Yogi Nugraha menjelaskan, tes fisik merupakan program rutin. Ini merupakan kali ketiga pemain melakukan tes fisik di sepanjang musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada awal musim kami juga sudah menggelar tes tersebut. Tujuannya yakni untuk memantau perkembangan kondisi fisik dan stamina pemain," kata Yogi dalam rilis yang diterima CNN Indonesia, Selasa (23/5).
Ada empat pemain yang berhalangan ambil bagian dalam tes fisik kali ini. Mereka adalah Sandi Sute, Gunawan Dwi Cahyo, Rohit Chand, dan Bruno Lopes.
Kepala laboratorium Somatokinetika UNJ, Imam Hermawan, menerangkan tes fisik secara menyeluruh akan sangat membantu tim untuk mengontrol kesehatan pemain sekaligus menghindari potensi cedera.
"Mulai dari keadaan jantung, tensi, kemampuan koordinasi, hingga fleksibilitasnya bisa dipantau sejak awal. Hal itu akan memudahkan tim untuk menghindari cedera pada pemain atau hambatan lain yang berhubungan dengan paru-paru dan jantung," kata Imam.
Hasil tes akan langsung diberikan ke manajemen Persija secepatnya. "Sejauh ini kami melihat kondisi semua pemain bagus. Dan kami akan memberikan hasil tes secepatnya untuk perbaikan kondisi pemain," ujarnya.
Persija untuk sementara berada di papan bawah klasemen Liga 1. Tim Ibu Kota Indonesia tersebut bertengger di posisi ke-15 dengan koleksi enam poin dari tujuh pertandingan.
Klub yang berdiri sejak 1928 itu tak mampu meraih kemenangan dalam enam pertandingan beruntun. Kurangnya ketahanan fisik di menit akhir membuat mereka kerap kewalahan mempertahankan kemenangan.