Jakarta, CNN Indonesia -- Lifter dari Vietnam dan Thailand diprediksi Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi-Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) bakal menjadi ancaman bagi lifter Indonesia yang bakal turun pada SEA Games 2017 Malaysia, 19-31 Agustus.
"SEA Games 2017 Malaysia situasinya memang berat. Persaingan di kelas kita sangat ketat. Lifter dari Vietnam dan Thailand akan menjadi pesaing. Mereka juara dunia di kelas kita," kata Wakil Ketua Umum PB PABBSI Joko Pramono seperti dikutip dari
Antara, Senin (29/5).
Joko Pramono menambahkan, dengan mengetahui kekuatan calon lawan pihaknya berharap atlet-atlet Indonesia terus bersiap diri sesuai dengan program. Apalagi, program latihan saat ini sasaran utamanya adalah menjadi yang terbaik di SEA Games 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesaing kita mulai banyak. Apalagi untuk SEA Games 2017 hanya putra saja yang dipertandingkan. Kami berharap kita tetap meraih hasil yang terbaik," katanya menegaskan.
Prestasi lifter putra Indonesia di kancah internasional bisa dikatakan membanggakan, namun itu hanya di kelas bawah.
Seperti Eko Yuli Irawan yang bertanding di kelas 62 kg. Selain itu ada nama Deni dan Triyatno yang akan bersaing menjadi yang terbaik di kelas 69 kg. Untuk kelas 56 kg ada nama Wijoyo Surahmat.
Pada kompetisi terakhir di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Azerbaijan, angkat besi Indonesia sukses menyumbangkan tiga emas lewat Eko Yuli Irawan (62kg), Wijoyo Surahmat (56kg) dan Sri Wahyuni (48kg).
Selain itu empat medali perak lewat Muhammad Purkon (56kg), Dewi Safitri (53kg), Achhedya Jagaddhita (58kg) dan Nurul Akmal (90+kg).
Jelang SEA Games, Eko Yuli menyatakan kesiapannya untuk meraih hasil yang terbaik. Apalagi pada kejuaraan dua tahunan ini, lifter kelahiran Lampung 24 Juli 1989 ini tetap menjadi andalan untuk menyumbangkan medali emas.
"Insya Allah [dapat medali] emas," kata Eko Yuli dihadapan Joko Pramono.