FIFA Merespons Pengucilan Qatar oleh Negara-negara Arab

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2017 10:30 WIB
Kondisi geopolitik kawasan Timur Tingah yang kurang kondusif pascapengucilan Qatar oleh negara-negara Arab memicu pertanyaan tentang nasib Piala Dunia 2022.
Kondisi geopolitik kawasan Timur Tingah yang kurang kondusif pascapengucilan Qatar oleh negara-negara Arab memicu pertanyaan tentang nasib Piala Dunia 2022 yang bakal digelar di kawasan tersebut. (AFP PHOTO / KIRILL KUDRYAVTSEV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi geopolitik kawasan Timur Tingah yang kurang kondusif pascapengucilan Qatar oleh negara-negara Arab memicu pertanyaan tentang nasib Piala Dunia 2022.

Qatar memang telah diputuskan FIFA berdasarkan hasil bidding bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Dan, terkait situasi diplomatik yang memanas di Timur Tengah tersebut, FIFA menegaskan kontrak dengan Qatar tetap seperti semula.

Seperti dikutip dari ESPN FC, FIFA telah melontarkan pernyataan. Selain menegaskan kontak seperti biasa dengan panitia lokal Piala Dunia 2022 di Qatar, tak ada pernyataan lanjutan dari FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahrain, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yaman, dan Maladewa telah memutus hubungan diplomasi dengan Qatar pada awal pekan ini. Langkah ekstrem itu diambil terkait tudingan kedekatan Qatar dengan kelompok radikal Islam dan juga hubungannya dengan Iran.

Lokasi Qatar yang berada di semenanjung Teluk ARab itu memiliki daerah yang berbatasan dengan Arab Saudi di sebelah selatan. Dan, dengan pemutusan hubungan diplomatik itu, negara-negara Arab itu memutus akses wilayah udara bagi penerbangan Qatar. Tak hanya itu, semua kontrak projek pembangunan di Qatar, termasuk fasilitas untuk Piala Dunia 2022 pun dikhawatirkan terganggu.

Untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 yang bakal digelar di Rusia, Qatar merupakan juru kunci dari enam timnas di grup A zona Asia. Laga kualifikasi Piala Dunia mendatang yang bakal dilakoni Qatar adalah menjamu Korea Selatan pada 13 Juni nanti.

Setelah itu mereka akan melawan Suriah dan China. Jika menang di tiga laga tersebut, Qatar akan menghadapi Arab Saudi atau Uni Emirat Arab di babak playoff untuk mendapat tiket ke Rusia.

Dan, situasi geopolitik dikhawatirkan bakal mengganggu hajat di bawah koordinasi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tersebut. Sementara ini AFC belum melontarkan pernyataan resmi.

Pemerintah Qatar menyesalkan langkah terkoordinasi negara-negara Arab yang menjadi tetangganya itu untuk memutus hubungan diplomatik dengan alasan dukungan Doha terhadap terorisme.

"Langkah-langkah itu tidak tepat dan berdasarkan klaim-klaim dan dugaan yang tidak berdasarkan pada fakta," kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam siaran Al-Jazeera yang dikutip Reuters, Senin (5/6).

Negara-negara tersebut memutuskan hubungan dengan Qatar atas alasan dukungan negara tersebut pada terorisme yang merujuk pada kelompok radikal, termasuk ISIS, Al-Qaidah dan Ikhwanul Muslimin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER