Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla punya alasan tersendiri mengapa tidak menyertakan nama Boaz Solossa dan beberapa pemain bintang lainnya pada laga persahabatan melawan Kamboja di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10).
Keputusan ini memicu polemik mengapa pelatih asal Spanyol itu tak menyertakan nama Boaz, yang selama ini menghiasi lini serang skuat Garuda di sejumlah pentas internasional.
Beberapa pemain yang belakangan jadi langganan skuat Merah Putih juga tidak mendapat tempat. Sebut saja Adam Alis Setyano, Hansamu Yama Pranata, dan bintang muda Persipura Jayapura Osvaldo Haay.
 Luis Milla memilih 20 pemain terbaik Indonesia untuk menghadapi Kamboja, Rabu (4/10). (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Milla punya jawaban tersendiri mengapa sejumlah pemain tersebut tidak masuk dalam skuat asuhannya. Sebanyak 20 pemain yang dipanggil kali ini telah menunjukkan konsistensi permainan di kompetisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat senang karena saya telah mengumpulkan pemain terbaik di Indonesia. Ini adalah proyek jangka panjang berdasarkan yang saya lihat di kompetisi (Liga 1)," ungkap Mila dalam jumpa pers di Bekasi, Selasa (3/10).
"Bagaimana mereka bersaing dengan tim lain, saya lihat juga tipe bermain mereka menjadi alasan saya memilih," sambungnya.
Mantan pelatih Timnas Spanyol U-21 itu juga tak memungkiri jika ia tidak bisa memanggil seluruh pemain terbaik karena keterbatasan kuota.
"Tidak mungkin semua dipanggil. Level timnas cukup tinggi, yang bisa datang hanya sedikit. Sebagai pelatih saya memilih dan saya mengambil konsekuensi dan bertanggung jawab untuk itu," tegas pelatih asal Spanyol itu.
 Boaz Solossa tidak masuk daftar 20 pemain Timnas Indonesia melawan Kamboja, Rabu (4/10). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Meski demikian, Milla menegaskan tak hanya menargetkan kemenangan pada laga ini. Ia juga berharap bisa meningkatkan kekuatan tim secara menyeluruh.
"Saya ingin memperbaiki atau meningkatkan kekuatan tim ini. Pemain bisa main penuh kerendahan hati dan respek terhadap lawan."
Mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu sengaja mengkombinasikan pemain muda dan senior untuk persiapan timnas senior jangka panjang.
"Saya panggil banyak senior karena mereka punya basic untuk masa depan yang buat kita lihat dan analisis. Ide kami panggil pemain muda karena mereka juga akan menjadi pemain timnas senior di masa depan," terang Milla.