Jakarta, CNN Indonesia -- Besarnya risiko pada setiap pertandingan di kompetisi level teratas sepak bola Indonesia membuat kesebelasan peserta menginginkan adanya jaminan kesehatan dan keselamatan.
Tidak hanya menyoal kerusuhan atau bentrokan antarsuporter yang kerap terjadi. Banyak risiko lain yang mengharuskan adanya jaminan keselamatan bagi seluruh komponen dalam sebuah pertandingan. Mulai dari pemain, wasit, tim ofisial, juga suporter.
"Tiap-tiap pertandingan itu seharusnya bisa diasuransikan karena pertandingan itu bentuknya paket enggak cuma pemain. Sebaik-baiknya itu bisa diasuransikan. Jadi seharusnya sudah bukan 'kalau bisa' lagi, operator mempertimbangkan hal-hal yang muncul di setiap pertandingan," tegas Rinold Thamrin, Direktur Umum Semen Padang kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca pada insiden yang menimpa Kiper Persela Lamongan Choirul Huda yang meninggal usai tabrakan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues, jaminan kesehatan itu menjadi hal penting dan harus tersedia di setiap laga.

Klub menilai ada banyak risiko yang harus ditanggung dalam pertandingan Liga 1. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
"Operator harusnya ikut bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi terkait kompetisi. Karena di sini ada peluang buat operator menunjukkan tanggung jawabnya," ungkap Rinold.
Lanjut Rinold, operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) seharusnya bisa mengasuransikan semua pertandingan. Pasalnya, pertandingan kompetisi Liga 1 digelar merata di wilayah Indonesia.
Kondisi itu membuat potensi risiko yang terjadi juga berbeda-beda di setiap wilayahnya.
"Tidak hanya kerusuhan, tapi juga ada bencana alam dan yang lain. Kalau di kami (Padang), ada risiko gempa bumi yang bisa juga terjadi saat pertandingan. Di daerah lain risikonya beda lagi," tutur Rinold.