Jakarta, CNN Indonesia -- Bantuan untuk keluarga mendiang kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, terus mengalir. Salah satu bantuan dari manajemen klub berjuluk Laskar Joko Tingkir dan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Direktur Operasional Persela Yuhronur Efendi mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memberikan santunan untuk keluarga almarhum Choirul Huda.
Choirul merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Olahraga dan Pemuda Kabupaten Lamongan. Kondisi itu, dikatakan Yuhronur, membuat Choirul mendapatkan jatah pensiun yang akan diberikan kepada keluarganya.
 Choirul Huda meninggal usai Persela melawan Semen Padang, Minggu (15/10). (ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra) |
"Anaknya juga kami tanggung pendidikannya sampai SMA. Kami kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Lamongan karena huda dianggap sebagai pahlawan yang telah berjuang untuk daerah," kata Yuhronur kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (18/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Choirul meninggalkan dua anak laki-laki dari perkawinannya bersama Lidya Anggraeni. Keduanya adalah Rachul Maulana yang kini duduk di kelas II SMP dan Rafael Ramadhan yang masih 10 tahun.
 Choirul Huda tidak sadarkan diri ketika Persela melawan Semen Padang. (ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra) |
Manajemen Persela sendiri mengaku telah memberikan jaminan asuransi swasta kepada semua pemainnya di tim. Namun, jika terjadi cedera atau insiden meninggal dunia seperti yang dialami Choirul, klub tetap bertanggung jawab.
"Ada kerja sama asuransi dengan pihak swasta. Tapi selama ini ditanggung penuh kesehatannya oleh klub. Walaupun di kontrak pemain tidak ada yang membahas soal jaminan itu," ungkap Yuhronur yang juga menjabat sekretaris daerah Pemerintah Kabupaten Lamongan itu.
Yuhronur berjanji ke depannya manajemen Persela akan membuat jaminan kesehatan pemain menjadi bagian dari kontrak antara pemain dan klub.
"Ke depan jaminan kesehatan nanti kami buatkan secara formal. Tapi, yang pasti selama ini semua sepenuhnya ditanggung klub," ucap Yuhronur.