Pertarungan Tiga Ketua Umum PSSI di Pemilihan Gubernur

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Kamis, 23 Nov 2017 13:20 WIB
Melihat kiprah Nurdin Halid, La Nyalla Mattalitti, dan Edy Rahmayadi, PSSI kini terlihat seperti batu loncatan untuk bisa terjun ke dunia politik.
Edy Rahmayadi akan bersaing di pemilihan Gubernur Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga Ketua Umum PSSI dan mantan Ketua Umum PSSI mengarungi pertarungan ketat sebagai calon Gubernur di tiga provinsi berbeda. Mereka adalah Edy Rahmayadi, La Nyalla Mattalitti dan Nurdin Halid.

Edy mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara dan sudah mendapat dukungan partai Gerindra. La Nyalla dicalonkan untuk menjadi orang nomor satu di Jawa Timur (Jatim), sedangkan Nurdin Halid maju sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).

Edy merupakan Ketum PSSI saat ini setelah terpilih dalam Kongres PSSI pada 10 November 2016. Masa jabatan Edy bersama PSSI baru akan berakhir pada 2020, dan pria 56 tahun itu mengaku siap rangkap jabatan jika terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut memastikan Edy berhak maju menjadi cagub Sumut meski menjabat Ketum PSSI. Namun, Edy harus melepas jabatannya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) yang telah dipegang sejak 2015.
Edy Rahmayadi menjadi calon Gubernur Sumatera Utara.Edy Rahmayadi menjadi calon Gubernur Sumatera Utara. (Dok. PSSI)
Edy akan bersaing dengan sejumlah kandidat cagub Sumut lainnya pada pemilihan Juni 2018, salah satunya adalah calon petahana Tengku Erry Nuradi.

Sementara itu, La Nyalla akan bersaing dengan Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf dalam Pilgub Jawa Timur. La Nyalla hingga kini dihubungkan dengan sejumlah partai pendukung, termasuk Gerindra.
La Nyalla mengklaim sudah mendapat dukungan sejumlah partai di Pilgub Jawa Timur.La Nyalla mengklaim sudah mendapat dukungan sejumlah partai di Pilgub Jawa Timur. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
La Nyalla menjabat Ketua Umum PSSI sepanjang April 2015 hingga November 2016 sebelum digantikan Edy. Era La Nyalla memimpin PSSI meninggalkan kenangan pahit bagi dunia sepak bola Indonesia.

Pada Mei 2015, untuk pertama kalinya FIFA menjatuhkan sanksi keras buat Indonesia setelah disebut adanya campur tangan dari pemerintah. Sanksi itu membuat Timnas Indonesia tidak bisa tampil di berbagai ajang internasional selama satu tahun.
Nurdin Halid saat ini menjabat sebagai Ketua Harian Partai Golkar.Nurdin Halid saat ini menjabat sebagai Ketua Harian Partai Golkar. (CNN Indonesia/Jun Mahares)
Terakhir ada Nurdin Halid, yang menjabat Ketua Umum PSSI sepanjang 2003 hingga 2011. Nurdin mencalonkan diri menjadi calon Gubernur Sulawesi Selatan dan diusung Partai Golkar serta Nasdem.

Nurdin sempat memimpin PSSI dari balik penjara karena kasus gula impor ilegal dan dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng.

Dari ketiga Ketum PSSI dan mantan Ketum PSSI yang kini mencalonkan diri di Pilgub serentak 2018, Nurdin Halid dan La Nyalla yang namanya kental di dunia politik. Sedangkan Edy lebih dikenal sebagai anggota TNI.

Melihat kiprah ketiganya, PSSI kini terlihat seperti batu loncatan untuk bisa terjun ke dunia politik. (har/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER