Jakarta, CNN Indonesia -- PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menargetkan, sektor ganda putri bisa menjadi harapan baru untuk meraih medali emas pada Asian Games 2018 nanti. Hal itu dilontarkan Susy setelah melihat ganda putri meraih tiga gelar juara sepanjang 2017.
Ketiga gelar juara itu diraih Greysia Polii/Apriyani Rahayu di France Super Series dan Thailand Open Grand Prix Gold, serta pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta di Dutch open Grand Prix.
Hal itu dilontarkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti saat merilis nama-nama atlet penghuni pelatnas bulu tangkis 2018 mendatang. Tidak banyak perubahan dalam susunan pelatnas tahun depan. Pemain-pemain beken seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonatan Christie, dan sebagainya tetap menjadi langganan pelatnas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sektor ganda putri sudah menunjukan peningkatan prestasi, ada tiga gelar dari ganda putri tahun ini. Secara keseluruhan progres terlihat, ini bisa jadi angin segar khususnya di tim putri," ujar Susy seperti dikutip dari
badmintonindonesia.org.
 Susy Susanti ingin ada sektor lain yang bisa memberikan prestasi di Asian Games 2018 nanti. (CNN Indonesia/Artho Viando) |
"Kami berharap bukan cuma ganda putra dan ganda campuran saja yang menjadi andalan, tetapi juga ganda putri agar di Asian Games 2018 kita bisa semakin banyak mendapat medali,” Susy menambahkan.
Seleksi atlet pelatnas melalui promosi dan degradasi ini merupakan program tahunan yang biasa dilakukan PBSI. Pada akhir tahun, atlet dipulangkan ke klub masing-masing, dengan beberapa di antaranya akan dipanggil kembali ke pelatnas, sesuai dengan keputusan tim Bidang Pembinaan dan Prestasi yang telah melakukan evaluasi dalam setahun bersama tim pelatih.
Tujuannya tentu saja peningkatan prestasi yang lebih baik lagi pada tahun berikutnya. Secara umum Susy menilai, prestasi pada 2017 sudah cukup bagus dengan meraih 38 gelar dari level international series hingga super series premier.
 Sektor ganda campuran dinilai konsisten meraih prestasi pada 2017. (Dok. Humas PBSI) |
"Ganda putra memberikan prestasi yang luar biasa tahun ini. Meskipun tak sebanyak tahun sebelumnya, tapi ganda campuran konsisten mendapat gelar, khususnya di event-event penting. Kami berharap tahun 2018 lebih baik lagi, dan regenerasi menjadi lebih cepat,” ucap Susy menuturkan
Sementara, Susy mengakui sektor tunggal, baik putra dan putri agak sedikit tertinggal dibanding sektor lain. Namun, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu juga tidak membantah, bahwa ada grafik peningkatan dari sektor tunggal putra dan putri.
"Ada satu gelar super series dengan all Indonesian final yang sudah lama sekali tidak terjadi. Ini harus diapresiasi, tetapi tetap mesti kerja keras," ucap Susy.
"Jonatan, Anthony (Ginting), dan Ihsan (Maulana Mustofa) diharapkan lebih stabil, bukan cuma di peringkat 20 besar dunia, tetapi juga top 10. Apalagi, mereka pemain yang punya kesempatan ke Olimpiade 2020,” Susy menjelaskan.
(bac)