Suporter Persita Tagih Janji Ketum PSSI

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2018 20:46 WIB
Suporter Persita Tangerang menagih janji Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi untuk mengusut tuntas kasus kekerasan suporter sepak bola di Indonesia.
Suporter Persita Tangerang menagih janji Ketum PSSI Edy Rahmayadi. (Dok. Ronald Esya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suporter Persita Tangerang menagih janji Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi untuk mengusut tuntas kasus kekerasan suporter sepak bola di Indonesia.

Aksi peringatan 100 hari meninggalnya Banu Rusman, suporter Persita, pun digelar untuk mengugah ingatan pejabat PSSI soal kasus kekerasan dalam sepak bola.

Banu meninggal di Stadion Pakansari pada 10 Oktober, saat menyaksikan pertandingan Persita Tangerang vs PSMS Medan. Hingga kini, pelaku belum jelas teridentifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat itu ada pernyataan [dari Edy Rahmayadi] akan mengusut tuntas kasusnya. Bahwa siapa yang bersalah akan dihukum," kata Koordinator Aksi, Ronald Esya.
Suporter Persita Tangerang memperingati 100 hari Banu Rusman.Suporter Persita Tangerang memperingati 100 hari Banu Rusman. (Dok. Ronald Esya)
Aksi 100 hari tersebut digelar di Tugu Adipura, Jumat (19/1), diikuti sekitar 70 anggota suporter Persita mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.

"Tadi aksinya untuk memperingati 100 hari almarhum Banu yang belum ada tindak lanjut dari PSSI. Jadi kami hari ini ingin mengingatkan kembali. Seperti itu," ucap Ronald.

"Untuk aksi kali ini kami harap banyak media yang angkat dan isunya tetap terbuka. Tidak adem-ayem saja. Karena janji dari Pak Edy selaku Ketua PSSI itu sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya."
Persita Tangerang masih harus berjuang di Liga 2 musim 2018.Persita Tangerang masih harus berjuang di Liga 2 musim 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Menurut Ronald, sudah sewajarnya suporter Persita menagih dan mengingatkan janji Edy untuk mengusut tuntas kasus yang merenggut nyawa.

"Memang PSMS sudah disanksi denda 30 juta. Namun, mereka beranggapan bahwa dosa supporter ditanggung tim katanya," terang Ronald.

"Yang menjadi persoalan lain, uang itu yang menerima PSSI bukan keluarga almarhum Banu, dan ini kasus kemanusiaan yang mana memang tidak ada satu manusia pun berhak menganiaya manusia lain," ujar Ronald.

PSSI Bantah Tak Peduli Korban Suporter

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria merespons tuntutan Laskar Benteng Viola. PSSI, lanjut Tisha, sudah menemui perwakilan klub dan suporter hingga mendampingi proses pemakaman.

"PSSI dalam hal ini mewakili PT LIB telah bertemu dengan 25 orang wakil dari Persita. Dari sejak Almarhum berpulang, PSSI mendampingi prosesnya secara nyata," kata Tisha melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Catur Juliantono meninggal saat menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Fiji.Catur Juliantono meninggal saat menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Fiji. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
PSSI juga mendampingi Catur Juliantono (32) yang meregang nyawa karena terkena lemparan petasan saat menyaksikan Timnas Indonesia vs Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, pada 3 September 2017.

"Tidak hanya kasus tersebut. Apabila masih ingat almarhum Catur. Hingga laga timnas terakhir, keluarga almarhum selalu menjadi bagian dari PSSI dan mendapatkan undangan untuk mendukung timnas," terang Tisha. (jun/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER